Reformasiaktual.com // Bukittinggi – Bukittinggi kota perekonomian terbesar kedua dan menjadi salah satu ikon pariwisata di Sumatera Barat.
Sebagai kota wisata yang bersejarah ini, Bukittinggi akan menampakkan kunjungan wisatawan terbanyak pada saat hari-hari libur.
Seperti dikutip dari Liputan6.com, Kota Bukittinggi menjadi kota wisata sejak tahun 1984. Selain itu Kota Bukittinggi juga terkenal sebagai pusat perdagangan grosir terbesar di Sumatera.
Dampak dari kunjungan wisatawan lokal, nasional maupun mancanegara, menjadikan Kota Bukittinggi kembali terkenal dengan masakan, makanan, atau kulinernya di lidah wisatawan.
Saat ini Erman Safar, Walikota Bukittinggi terus menggalakkan UMKM, dengan menata UMKM dan pedagang kaki lima yang bersentuhan langsung dengan pusat objek wisata, seperti yang dilakukan baru-baru ini dengan memberikan fasilitas gerobak gratis kepada pedagang di seputaran objek wisata jam gadang.
Erman Safar berprinsip bahwa mudah memang menggusur pedagang kaki lima, tapi itu bukan solusi. Erman Safar lebih memilih mengelola dan menata serta memberikan arahan, bimbingan, dan bantuan kepada pedagang kaki lima, karena mereka pun butuh usaha untuk memenuhi kebutuhan ekonomi di rumah.
Baru-baru ini dilaunching Muaro Food Court (MFC), yang beralamat di Jl. Sutan Syahrir, Kota Bukittinggi, Sabtu (4/2/2023), yang menampung sekitar 20 UMKM yang bergabung dengan Management MFC.
Walikota Bukittinggi Erman Safar melalui Plt. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bukittinggi Wahyu Bestari menyampaikan bahwa perkembangan sektor pariwisata di Kota Bukittinggi berbanding lurus dengan perkembangan sektor perdagangan, sehingga saat ini potensi akan sektor perdagangan khususnya makanan atau yang lebih populer disebut dengan kuliner dan aksesoris yang dapat menjadi buah tangan bertumbuh dengan sangat pesat
Tentunya potensi ini sayang kalau tidak dimanfaatkan, karena peminatnya bukan hanya masyarakat lokal saja tetapi juga dari para wisatawan.
Kehadiran sentra kuliner ini tentunya juga diharapkan dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi masyarakat dan menciptakan kawasan – kawasan ekonomi baru di kota yang kita cintai ini, ungkap Wahyu Bestari, Selasa (7/2/2023).
H. Chairunnas, owner MFC mengatakan, berbagai variasi menu makanan dan minuman disajikan oleh UMKM yang tegabung dalam management MFC, mulai dari soto, nasi goreng, bihun goreng, kolak, lotek, dan lainnya.
Kita akan terus evaluasi dan akan rutin berdiskusi dengan UMKM yang tergabung dengan kami, sehingga kedepannya akan lebih baik, dan dengan tertatanya UMKM ini, diharapkan ekonomi masyarakat pelaku UMKM dan masyarakat sekitar akan berdampak positif, dan diharapkan Pemko Bukittinggi akan lebih mudah dalam memberikan pembinaan kepada mereka, harap Chairunnas, Selasa (7/2/2023).
(Adju)