SUKABUMI//ReformasiAktual.com- Program Indonesia Pintar (PIP) dirancang Pemerintah untuk membantu anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin/rentan miskin /prioritas tetap mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat pendidikan menengah, baik melalui jalur formal SD sampai SMA/SMK dan jalur non formal paket A sampai paket C dan pendidikan khusus. melalui program ini pemerintah berupaya mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah, dan diharapkan dapat menarik siswa putus sekolah agar kembali melanjutkan pendidikannya. PIP juga diharapkan dapat meringankan biaya personal pendidikan peserta didik, baik biaya langsung maupun tidak langsung.
Namun Program PIP tersebut masih ada yang di sekolah yang penyalurannya di salah gunakan oleh beberapa oknum, seperti hal nya yang terungkap dugaan korupsi bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) yang di lakukan oleh Inisial CR Kepala Madrasah Ibtidaiyah Cikaret Curug Kembar Sukabumi, setelah ada beberapa keterangan orang tua siswa/i yang menjelaskan bahwasanya anaknya sudah tidak menerima bantuan tersebut sementara dari pemerintah bantuan tersebut turun terus setiap tahun anggaran.
Terakhir anak saya mendapatkan bantuan program Indonesia pintar (PIP) tahun 2020 untuk tahun anggaran 2021 dan 2022 tidak mendapatkan dan untuk kartu program Indonesia pintar termasuk buku tabungan anak saya tidak pernah tahu, di ungkapkan (Y) selaku orang tua siswa/i madrasah ibtidaiyah Cikaret Curug kembar Sukabumi Jabar,(16/02/2023).
Informasi senada juga di sampaikan oleh (k) Anak saya juga terakhir mendapatkan tahun 2020 setelah itu tidak ada informasi apapun terkait bantuan untuk anak saya, di kira saya tidak turun lagi bantuannya, memang tadinya saya percaya saja sama guru-guru di sekolah, ternyata seperti ini.
Saya merasa keberatan kalau bantuan anak saya turun dan tidak di berikan kepada anak saya, apalagi ada pemalsuan tanda tangan, untuk pencairannya, saya akan melakukan musyawarah dengan orang tua siswa/i yang lain yang bantuan anaknya tidak kasihkan, untuk rencana kedepannya seperti apa nantinya, ini perlu ada tindakan agar ke depan tidak terulang kembali kejadian seperti ini,”tegasnya.
Di lain pihak CR selaku kepala Madrasah Ibtidaiyah Cikaret saat di minta penjelasan oleh awak media mengenai pengakuan orang tua siswa/i yang bantuannya tidak di terima oleh anaknya.
Saya sudah memberikan bantuan tersebut kepada seluruh siswa/i yang namanya tercantum sebagai penerima, di setiap tahun anggaran, dan kalau ada yang mengatakan tidak menerima itu pitnah, tutur CR, bapak bapak ini sudah koordinasi belum sama bapakā¦ Selaku koordinator di kecamatan Curug Kembar, karena di curug kembar sistemnya sama semua seperti ini,” ungkapnya.
(Samsudin/Marwan)