Sambut Ramadhan 1444 H, Museum Kekhatuan Semaka Bandar Negeri Semuong Gelar Budaya “Blangekhan” Mensucikan diri

Daerah214 Dilihat

Tanggamus,Reformasiaktual.com – Museum Kekhatuan Semaka Bandar Negeri Semuong menggelar elangikhan/bulangekh yakni  salah satu tradisi unik di Lampung untuk menyambut bulan Ramadhan dilakukan ditempat yang sudah disiapkan juga disebut pangkalan mandi di Pekon Sanggu Unggak, BNS, Sabtu 18 Maret 2023.

Tradisi itu sendiri bermaksud mensucikan diri masyarakat sebelum datangnya Ramadhan, namun sebelum ritual Bulangikhan/Bulangekh dimulai diawali tarian Igol salah satu tarian tertua di Lampung Pesekh, dilanjutkan prosesi ritual dilakukan terlebih dahulu oleh Bupati Tanggamus yang diwakili Staf Ahli, Muhaimin Sastra Negara, Inspektorat, Dinas Prawisata Tanggamus tokoh adat.

Tampak disana berbagai macam jenis bunga yang digunakan untuk mandi belangikhan yang dimasukkan dalam kendi atau kibuk dan bak besar. Segala keperluan mandi belangikhan disiramkan ke kepala hingga membasahi tubuh, setelah dilakukan ritual dan upacara, serta dengan diiringi lantunan bubandung atau syair yang berisi doa minta untuk keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Kemeriahan Belangikhan itu juga diikuti oleh masyarakat Lampung baik anak-anak, remaja, dewasa, orang tua, yang berbaur antara masyarakat biasa maupun para tokoh adat sebab belangikhan adalah simbol membersihkan pikiran dan hati untuk menghadapi bulan Ramadhan, agar ibadah puasanya lancar terlepas dari godaan.

Pengurus Museum Kekhatuan Semaka, Pun Sahlan dalam keterangannya mengatakan bahwa Bulangekh adalah tradisi dari nenek moyang dilaksanakan pada saat  menyambut bulan Ramadhan guna membersihkan diri menyambut bulan suci.

Pun Sahlan juga mengucapkan terimakasih kepada Bupati Tanggamus yang sudah hadir melalui Staf Ahli serta jajaran Uspida,Camat Bandar Negeri Semuong dan kepala pekon serta tokoh-tokoh adat.

Ditempat sama, Staf Ahli Bupati Tanggamus, Muhaimin Satra Negara menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan suatu tradisi dari leluhur nenek moyang kita dalam rangka menyucikan diri menyambut bulan ramadhan.

“Semoga tradisi ini bisa dijaga dan kita lestarikan selalu untuk menjalin persatuan antara sesama kita,” kata Muhaimin.

Dalam rangkaian itu, turut dihadiri perwakikan Inspektorat Suhartono, Dinas Parawisata, Camat Bandar Negeri Semuong, Suhairi., Kapolsubsektor Bandar Negeri Semuong Ipda Arifjanti, Ust Alyadi Wonosobo, Tokoh Adat dan Kepala Pekon se Kecamatan Bandar Negeri Semuong.

( Syukri )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *