KERINCI//reformasiaktual.com-Dalam rangka menangani masalah kemiskinan di Indonesia, pemerintah menggunakan berbagai program dan stimulus untuk mengatasi masalah kemiskinan. Salah satu program khusus yang dikeluarkan pemerintah dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan Program Bantuan Tunai Bersyarat yang dikenal dengan nama Program Kelurga Harapan (PKH) dan bantuan BLT BBM juga bantuan BPNT.
Tujuan bantuan tersebut sebagai upaya membangun sistem perlindungan sosial kepada masyarakat miskin dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan sosial penduduk miskin sekaligus sebagai upaya memotong rantai kemiskinan di seluruh Indonesia.
Bermacam jenis bantuan dari pemerintah yang sudah disalurkan kepada masyarakat seperti bantuan PKH dan BLT BBM juga BPNT yang seharusnya diterima oleh masyarakat utuh tanpa ada potongan sepeserpun yang akan digunakan untuk kepentingan anak yang melanjutkan pendidikan dan juga untuk penyambung hidup sehari-hari.
Tanpa ada peraturan dan UU yang mengatakan bahwa setiap penerima bantuan harus membayar uang kepada kades disaat pengambilan kupon atau sejenis syarat untuk pengambilan bantuan PKH BLT BBM BPNT di pos terdekat.
Melalui chat messenger salah satu masyarakat desa Mukai tengah kec Siulak Mukai kab kerinci prov Jambi yang menerima bantuan di pos mengaku kepada wartawan media reformasiaktual.com mengatakan.
Memang kami menerima bantuan PKH dan BLT BBM berupa uang yang kami ambil di pos Siulak deras, sebelum kami mengambil uang dipos kami harus mengambil kupon dulu di kantor kepala desa dengan membawa uang sesuai dengan jumlah bantuan yang kami terima.
Ada juga yang membayar sesudah pengambilan bantuan di pos sesuai dengan jumlah bantuan yang kami terima dari 50 ribu sampai 200 ribu perorangan, kalau kami tidak membayar uang mungkin yang akan datang kami tidak mendapat kan bantuan lagi, ungkap salah satu masyarakat yang menerima bantuan di pos melalu messenger.
Sedangkan Misalmi selaku kades Mukai tengah ketika dimintai keterangan nya oleh awak media ini melalui WhatsApp nya tidak ada jawaban sama sekali, awak media ini masih berusaha menemui Misalmi atau pihak yang terkait untuk mendapatkan berita yang berimbang.
(Arifin Korwil Ra Jambi)