Reformasiaktual.com//Ketapang – Kalimantan Barat – Viral seorang warga Nanga Tayap bernama Agustino 40 tahun tewas ditempat setelah ditembak oleh salah satu oknum polisi Polsek Nanga Tayap – Kabupaten Ketapang – Kalimantan Barat. Sabtu 8 April 2023.
Menyikapi kejadian tersebut Minggu 9 April 2023, melalui Via Watshap Syaparahman selaku Ketua DPD PANI ( Dewan Perwakilan Daerah Persatuan Adat Nusantara Indonesia ) Kalimantan Barat. Angkat Bicara, Ia mengatakan “
Berdasarkan hasil investigasi rekan – rekan jurnalis dan sumber akurat dan saksi mata, saya turut berduka cita sedalam dalamnya dan semoga almarhum ditempatkan di surganya Allah Swt, demikian pula keluarga besar yang ditinggalkan selalu diberikan ketabahan”,
” Aksi Heroik oknum polisi menembak mati seorang warga tersebut patut kita acungi jempol, karena dimana seharusnya polisi berkewajiban memberikan pengayoman, perlindungan dalam keamanan akan tetapi hukum tersebut sudah di jalani dengan terbalik”,
” Sehingga timbul pertanyaan apakah oknum polisi saat ini sudah beralih fungsi menjadi algojo para pengusaha dan hanya milik pengusaha, sungguh tindakan oknum tersebut akan menambah daftar panjang raport merah kinerja polri dimana katanya presisi, seharusnya melindungi malah mengeksekusi”,.
” Tangkap si pemilik Exavator karena telah mengirim orang diduga preman bayaran dan oknum polisi yang menyebabkan kematian almarhum, saya meminta kepada Kapolda Kalimantan Barat agar dua oknum polisi tersebut dipecat secara tidak hormat dan dihukum seberat – beratnya karena dengan sengaja membunuh orang tidak bersalah”.
” Berharap POLRI melakukan Tes Kelayakan Kepemilikan Senjata Api, Baik mental dan tugas fungsinya sehingga tidak ada lagi korban akibat oknum polisi yang diatur Cukong dan berani melawan undang – undang”, ujarnya
Dilansir beberapa media kejadian sadis tepat di depan rumah nya sendiri beralamat Jalan Pertanian – Dusun Sebuak – Desa Nanga Tayap – Kabupaten Ketapang. Berakibat korban meninggal di tempat dengan 2 Proyektil Peluru menembus dada dan leher. Jum’at 07 – 04 – 2023.
Mirisnya penembakan tersebut dilakukan dengan brutal dan dihadapan istri dan anak almarhum ( masih dibawah umur ) Dituturkan oleh Istri dan Keluarga almarhum”,
” Saya menyaksikan sendiri kejadian itu dan kedua anak kami dengan brutal nya ada 7 tembakan, tembakan pertama langsung mengenai dada suami saya dan langsung tersungkur ketanah”, terang istri almarhum saat diwawancarai awak media dikediaman nya, ( 08 – 04 – 2023 ) sekira Pukul 03 : 40 wib.
Mira Kakak Kandung almarhum Agustino saat di temui dirumah duka menceritakan Kronologis bermula adanya dugaan penyerobotan lahan oleh pengusaha bernama Akiang.
” Awal mulanya tanah kami ( peninggalan orang tua kami digarap oleh Akiang ) menurut pengakuan Akiang dia membeli dari warga. Namun dia beli dengan siapa…? Sedangkan SKT ( surat keterangan tanah ) ada dengan kami dan kami tidak pernah merasa menjual”,
” Dari adanya lahan yang digarap Akiang tersebut almarhum berulang kali berusaha menemui Akiang untuk mempertanyakan dan meminta ganti rugi atas lahan yang sudah di garap tersebut, namun bersangkutan tidak bisa ditemui hingga berujung almarhum menahan Unit Excavator Mini milik Akiang dengan harapan Akiang datang kerumah untuk menjelaskan dan menyelesaikan permasalah.
” Akiang ditemui tidak bisa ” Kebetulan ada alat dibelakang, maka ditahan oleh almarhum dengan harapan dia mau menemui, Namun bukan Akiang yang datang malah mengirim orang lain sehingga kemarin terjadi cekcok antara almarhum dan oknum polisi tersebut, hingga adik saya ditembak didada dan leher. Dan dilahan yang di garap Akiang tersebut sudah ada di bangun walet”, tutupnya
Kembali ditambahkan Uray Tanjung istri almarhum ia mengatakan bahwa dengan ditahannya alat berat Merk Hitachi itu almarhum berharap agar Akiang datang kerumah, akan tetapi tidak disangka yang datang bukan Akiang melainkan rombongan anak buah Akiang sekitar 10 orang dan 2 Oknum Polisi Polsek Nanga Tayap dengan berpakaian Preman dan Senjata Laras Panjang di simpan dalam mobil”, terangnya
Lebih lanjut Istri Almarhum juga menceritakan” awal mula sebelum saat mereka datang saya kepasar dan sepulang dari itu saya melihat suami saya lagi duduk di dan berdebat dengan oknum polisi tersebut, dan tiba – tiba oknum polisi itu marah kepada suami saya dan suami saya melempar oknum polisi tersebut dengan korek api gas kearah mereka dan suami saya kebelakang mengambil parang, dengan waktu yang sama oknum polisi tersebut juga mengambil Senjata Api Laras Panjang”,
” Suami sayapun langsung merapat dan dengan cepat oknum polisi tersebut menembak kedada suami saya untuk pertama kali dan suami saya langsung terjatuh, akan tetapi suami saya masih bisa bangun dan membalas dengan membacok lengan polisi tersebut, kemudian suami saya ditembak lagi dan terdengar 7 kali tembakan. Dengan tembakan kedua mengenai leher hingga suami saya tertangkap langsung dikeroyok oleh beberapa orang hingga tulang suami saya patah di bagian bahu”.
” Saya beserta anak dan ibu tersentak rasa tidak ada daya dan upaya melihat kejadian dan itu terjadi didepan mata kepala sendiri, keluarga kami diserang dihakimi seperti penjahat besar”, ujar Uray Tanjung
Sementara itu ditempat yang sama Rahmawati saudara kandung almarhum Agustino meminta keadilan hukum atas kejadian menimpa adiknya.
” Kami dari pihak keluarga meminta kepada pihak penegak hukum atas kejadian ini dan kami berharap agar para pelaku dipecat dan tidak layak seorang polisi menghakimi masyarakat sendiri hingga menghilangkan nyawa adik saya”.
” Harus di proses dan dihukum seberat – beratnya dan kami meminta dalang dibalik semua ini harus di ungkap dan diadili, karena ini urusan nyawa dan jangan kasus ini dipermainkan”, ungkap Rahmawati
Anak korban juga menceritakan bahwa ia melihat ada mobil Fortuner dan Dum Truk dan sebelum nya mereka mondar mandir memantau kerumah ini dan kemungkinan mobil itu milik Bos Akiang yang dipakai mereka”,
Dilokasi berbeda Sabtu 8 – 04 – 2023 usai pemakaman Kapolres Ketapang AKBP. Laba Meliala.S.I,K ,. M,H. saat tim awak media mencoba ingin konfirmasi akan tetapi tidak bisa ditemui dan dilarang oleh oknum anggota yang berjaga didepan Mapolsek Nanga Tayap.
” Jangan ambil Foto dan Jangan masuk, tutup saja pintunya”, kata Oknum Anggota Polisi tersebut.
Sebelumnya Masih melansir salah satu media, Jum’at 7 – 4 – 2023, Kardi menerangkan awal kronologi kejadian bermula saat dua anggota polisi Briptu AR dan Briptu S mendapat laporan dari pengusaha bernama Akiang, laporan itu terkait korban Agustino menahan eksavator milik Akiang”,
” Mendapati laporan tersebut kedua polisi dari Polsek Nanga Tayap itupun mendatangi rumah korban dengan maksud membantu menyelesaikan permasalahan dan meminta korban mengembalikan alat berat milik Akiang itu, namun saat berbicara di kediaman korban, terjadi pertengkaran antara 2 oknum polisi tersebut dengan korban Agustino, menurut Kardi” korban diduga emosi dan menyerang dua petugas polisi itu dengan senjata tajam jenis parang”,
” Akibatnya, Briptu AR terluka dibagian lengan sebelah kanan terkena tebasan parang korban sedangkan Brigadir S berhasil menghindar dan selamat, Mungkin merasa terancam, Briptu AR mengeluarkan tembakan peringatan ke udara lebih dari 3 kali, namun tembakan itu seakan diabaikan korban, sehingga diduga Briptu AR mengarahkan tembakan,nya ke arah korban dan mengenai bagian dada sebelah kanan sehingga korban langsung tewas ditempat meski sempat dibawa ke Puskesmas setempat”, ungkapnya
Salah satu saksi mata bernama Conca, 29 tahun juga mengetahui kejadian itu yang bekerja sebagai supir Dump Truck milik Akiang dan turut serta ikut kerumah korban saat kejadian dalam Kronologi peristiwa itu mengatakan, Briptu AR sempat mengeluarkan tembakan peringatan sebanyak 7 kali, namun sepertinya diabaikan korban, Dan akhirnya, Briptu AR mengarahkan tembakan ke dada korban dan langsung tewas”,
Info terakhir, hingga malam ini keadaan di rumah korban ramai di datangi massa, bahkan masyarakat bersama keluarga mendatangi rumah pengusaha Akiang dan Mapolsek Nanga Tayap. sementara dua polisi tersebut kabarnya sudah berada di Mapolres Ketapang untuk diamankan guna menghindari masalah susulan.
Sementara itu Kadiv Humas Polda Kalbar melalui Via Pesan Whatsapp mengatakan”, Kasus penembakan ini sedang didalami dan KOMNASHAM juga akan turun ke TKP, kita tunggu hasil pemeriksaan nya, agar tidak terjadi Miss Informasi dan secepatnya akan kita adakan konfrensi perss”,.
Hamdani//Tim Liputan







