Reformasiaktual.com // Bukittinggi – Walikota Bukittinggi, Erman Safar mendukung penuh Sanggar Sofyani yang mengikuti Festival Internasional Montoire di Perancis.
Sanggar Sofyani adalah sanggar tari dan musik asal daerah yang telah berkiprah sampai keluar negri, mempertunjukan tari dan musik asli Minang.
Sangar tari dan musik yang didirikan oleh Almarhumah Sofyani Yusaf seorang maestro tari dan koreografer terbaik dari ranah Minang, hingga melahirkan banyak talenta bidang seni daerah.
Sanggar Sofyani juga beraudiensi langsung dengan Erman Safar di Balairung Rumah Dinas Walikota sebelum keberangkatan ke Perancis Juli nanti.
Dalam kesempatan tersebut Walikota Bukittinggi menyampaikan ini adalah merupakan promosi bagi kesenian tradisional Minang Kabau ke mata internasional.
“Ini menjadi salah satu wujud upaya pelestarian dan promosi budaya Minangkabau di mata Internasional, sangat kami dukung dan apresiasi,” kata Wako Erman Safar di Bukittinggi, Jumat (12/05/2023).
Walikota Bukittinggi juga menyatakan bahwa pemerintah Kota Bukittinggi sangat mengapresiasi kegiatan dan kreatifitas dari masyarakat ini.
“Pemerintah Bukittinggi mendukung penuh apapun kegiatan dan kreativitas dari masyarakat dalam membantu pelestarian budaya Minangkabau,” kata Erman Safar.
Ia menegaskan, Sanggar Sofyani menjadi bukti bahwa melalui bidang kesenian dan budaya, Kota Bukittinggi khususnya dan Sumbar umumnya bisa berbuat di tingkat dunia.
Pimpinan Delegasi, Soni Drestiana menjelaskan, Festival Montoire 2023 merupakan festival ke-50 dan berlangsung dari 4 Juli sampai dengan 16 Agustus 2023.
“Diselenggarakan di lima kota di Perancis, yaitu Montoire, Maintenon, Felletin, Ambert dan Amelie Les Bains, Sanggar Sofyani sudah lima kalinya diundang untuk mewakili Indonesia dalam Festival Montoire di Perancis,” katanya.
Ia mengatakan kegiatan yang akan dilakukan pada Festival nanti utamanya adalah pertunjukan kesenian, pameran dan hasil kerajinan tangan Minangkabau.
“Juga ada seminar mengenai tata hidup serta keunikan budaya alam Minangkabau, ini momentum terbaik,” ujarnya.
Ia menambahkan tujuan utama Sanggar Sofyani nantinya untuk memperkenalkan Indonesia khususnya Minangkabau atau Sumatera Barat di mata dunia di sisi budaya dan kesenian.
Sanggar Sofyani didirikan oleh Syofyani Yusaf bersama suaminya, Yusaf Rahman yang merupakan pendiri Sofyani Dance and Music Ensemble Group pada 1953.
Sofyani dikenal sebagai penari pada masa mudanya, lalu kemudian menjadi penata tari atau koreografer setelah tidak aktif lagi menari.
Dalam pengabdiannya pada dunia seni tari sampai saat ini, Syofyani telah mendirikan sanggar tari di beberapa kota, yaitu di Bukittinggi, Padang, Jakarta, serta di Bandung dan mengajari ribuan murid.
(Adju)