Pererat Silaturahmi, PERSAUDARAAN SAMBAS SERANTAU Laksanakan TUMPAHAN SALOK AKBAR 2023

Daerah182 Dilihat

Reformasiaktual.com – Pontianak – Kalimantan Barat – Persaudaraan Sambas Serantau ( PSS ) Melaksanakan Tumpahan Salok Akbar ( tumpahan rindu )2023 di Gedung Pontianak Convention Center Ahad 21 Maret 2023 dan turut dihadi oleh :

Walikota Pontianak Ir, Edi Rusdi Kamtono, MM, MT.
Bupati Kabupaten Kubu Raya H.Muda Mahendrawan, S,H, M, Kn.
Ir. Prabasa Anantatur, M,H,. selaku Tokoh Masyarakat Sambas
Ustad Mauluddin, S,Pdi
Zulfydar Zaidar Mochtar, S,E., M,M,. tokoh agama tokoh masyarakat dan beberapa tokoh dari organisasi lain nya.

Momentum ini bisa mempererat silaturahmi terutama masyarakat sambas perantauan yang ada di kota pontianak khususnya, kita selenggarakan dengan sukses dengan tujuan mendekatkan silaturahim dan kebersamaan dalam rangka membangun Kalimantan Barat terutama Kabupaten Sambas”, terang walikota pontianak Ir. Edi Rusdi Kamtono dalam keterangan pers nya

Ia juga mengatakan” Ini bentuk kolaborasi, silaturahmi ini menimbulkan energi dan ide – ide, banyak tokoh – tokoh masyarakat sukses membangun kalimantan barat dan tadi juga disebutkan ada tokoh dari pendidikan, pemerintahan, tokoh agama, tokoh politik, dan tokoh kebudayaan Zaidi dan dari seniman ada Andi Lamiri dan banyak dari generasi muda tidak mengenal dengan baik sehingga ini bisa menginspirasi mereka untuk bisa sukses, kami mengajak kepada kita semua untuk memikirkan, sektor pendidikan juga merupakan salah satu”,

“Pertama harus membangun Sumber Daya Manusia ( SDM ) sebagai Investasi Masa Depan, sehingga bagaimana kabupaten sambas banyak sekolah – sekolah, terutama perguruan tinggi dengan tanah pada saat ini masih luas, termasuk Pertanian dan Pariwisata”, ungkapnya

Mengenai penghargaan yang di berikan pada dirinya, Edi Rusdi Kamtono mengatakan” Ini merupakan bentuk apresiasi, kemungkinan melihat kiprah dan ini juga memotivasi, mudah mudahan bisa menginspirasi warga – warga sambas bahwa keinginan dan permohonan itu bisa terwujud apabila di imbangi dan di ikthiar, dengan Iman dan Ilmu”, ujarnya

Zulfydar Zaidar Mochtar selaku Ketua Panitia juga menambahkan”, Inilah fungsi kita untuk memacu dan mengembangkan semangat satu rahmatan lil,alamin dimana tempat kita berpijak disitulah kita harus hebat dan itu memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat terutama di Pontianak maupun diluar kota Pontianak, itulah ciri orang sambas yang sabar dan rahmatan lil,alamin”,

” Kita berikan semangat dan kekuatan bagaimana kita mampu membuat kekuatan kebersamaan itu sendiri, tidak merasa lebih tapi hebat dan pada hari ini kita lihat bersama masyarakat hadir bersama kebersamaan tumpahan salok 2023 ini mereka merasa senang dengan berpakaian melayu dan merasa berkumpul salok dengan kampong, salok dengan pertemuan, salok dengan silaturahim dan tentu untuk tahun depan kita harapkan lebih baik lagi”, terangnya

Zulfidar juga berharap menurutnya apa yang telah kita berikan dan penghargaan itu menjadi cambuk bagi seluruh masyarakat sambas, tidak hanya sambas tapi seluruh masyarakat lain yang memiliki kelebihan kelebihan lain juga dan nanti juga menjadi pelajaran bagi masyarakat sambas, di luar sambas dan masyarakat universal, bagaimana kita melihat kedepan membangun negara dan bangsa itu secara kebersamaan menyatukan hati tidak merasa lebih hebat tapi bersama untuk kemajuan”, tuturnya

Ketika ditanya terkait tahun politik Zulfydar menyikapi dan berharap kepada masyarakat sambas melakukan pilihan yang tepat, sesuai hati nurani masing – masing dan ia juga berharap kepada masyarakat sambas memberikan kontribusi jangan berdiam diri di rumah, coblos sesuai dengan harapan, berkontribusi dengan merasakan pemilu dan menghadiri kepentingan masyarakat dalam rangka mensukseskan pemilu”,

Dengan tegas pula Ia mengatakan” tidak ada seluruh kebijakan itu tidak berpengaruh oleh politik, semua berpengaruh dari keputusan politik, dari segi politik masing – masing dan itu semua kepentingan negara, maka kita berharap bahwa masyarakat yang ingin mensukseskan pemilu mari kita hadir bersama – sama dan itu saya himbau kita sukseskan pemilu dalam untuk membangun kebersamaan agar bangsa ini lebih baik”,

” Kami selaku panitia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kegiatan tumpahan salok dan kita berharap kegiatan ini bisa berlangsung di tahun depan dengan suasana mungkin jauh lebih kekeluargaan, keakraban dan kita berharap dukungan dari semua pihak dan tidak hanya di kota Pontianak, Kalimantan Barat akan tetapi diseluruh Indonesia agar orang sambas pulang kampung, kita berkumpul setahun sekali”, ujarnya

Ketua Umum PASS Drs. H. Manto Saidi, M,Si turut menmbahkan ia mengatakan” Kegiatan ini tidak berhubungan dengan politik meskipun ada tokoh – tokoh politik itu tidak berarti bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan politik, kita betul – betul murni silaturahim dan ini menginspirasi bukan hanya di sektor politik tapi sektor ekonomi pemerintahan, budaya”,

” Banyak tokoh – tokoh dari Sambas merantau diluar Kabupaten Sambas sukses tapi tidak banyak diketahui oleh generasi generasi ketiga dan ini generasi ketiga dari orang – orang Sambas yang merantau banyak tidak tahu siapa siapa tokoh – tokoh kita yang menginspirasi, momen tahun ini kami arahkan silaturahim selain kita kenal satu sama lain juga mengenal para tokoh – tokoh kita yang sudah berjasa kepada kami selama membangun di Kalimantan Barat”, ungkapnya

Kita ini beraneka warna tapi saya ingin meskipun kita berbeda jangan sampai perbedaan itu menyebabkan kita pecah, jangan sampai kita berkonflik dan bertikai hanya karena perbedaan warna, perbedaan referensi politik bahkan diperbedaan kompetisi bisnis tidak semestinya membuat para masyarakat, anggota sambas serantau ini saling bergesekan satu sama lain, kita harus kolaborasi, sinergi dengan satu sama lain”,

” Tidak ada hubungan nya sebetulnya secara langsung antara kegiatan ini dengan urusan politik, tapi kalau kita mau dihubung hubungkan pun, saya sudah menghimbau kepada semua anggota PASS dan semua masyarakat atau Insanak orang – orang sambas yang ada di rantau ini jangan sampai kita terjadi perpecahan hanya karena banyak perbedaan yang tentu berpeluang untuk di politisir di perbedaan itu, artinya ada kompetisi tapi tetap dalam konteks kolaborasi”, ujarnya

Hamdani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *