Tanggapan Erman Safar Terkait Kasus Inces yang Berbuntut Pelaporan Dirinya.

Daerah303 Dilihat

Reformasiaktual.com // Bukittinggi – Wali Kota Bukittinggi melalui Dinas Kominfo Bukittinggi berikan klarifikasi dan silaturahmi bersama wartawan dan puluhan media di Rumah Dinas Wako Bukittinggi Selasa malam ( 27/6/2022).

Jumpa pers dilakukan terkait pemberitaan kasus inces hubungan ibu dan anak yang menghebohkan Bukittinggi bahkan media di Indonesia.

” Mohon maaf pak Wali Kota tidak bisa menghadiri pertemuan yang telah dijadwalkan, berhubung karena sesuatu dan lain hal Wako Erman Safar masih berada diluar kota ,” ujar Kadis Kominfo Bukittinggi Erwin Umar yang didampingi staff Kominfo serta wakil dari Polresta Bukittinggi.

Disampaikan, berharap dengan ketidak kehadiran Wako, akan dijadwalkan jumpa pers berikutnya.

Bahwa informasi yang viral saat ini harus dimaknai, sebab masalah itu sudah diproses oleh Polresta Bukittinggi.

“Sebagai jawaban dari itu, Wali kota Erman Safar telah menshare video ke group What’s App Wartawan di Bukittinggi,” papar Erwin.

Walikota Bukittinggi, Erman Safar dalam videonya megatakan, awalnya dia mendapat informasi dari lembaga yang sudah memperoleh izin dari Kemensos, bahwa ada warganya yang sedang direhabilitasi disana.

” Saya berkunjung kesana, dalam hal itu, sebelumnya sudah diinformasikan pengelola tiga yang bulan lalu, bahwa duduga salah seorang anak laki-laki yang melakukan hubungan sedarah dengan ibunya. Kemudian saya tanya ke sang anak, lalu dijawab dengan pengakuan yang mengejutkan,” tutur Erman.

Kemudian, baru-baru ini Wali Kota lakukan sosialisasi di rumah Dinas Wako, acara terbatas, diruangan tertutup, disampaikanlah pe nyimpangan seksual karena temanya .” Waspada pernikahan dini dan penyimpangan seksual.

” Saya sampaikan informasi yang lebih general, dengan tidak menyebut nama dan alamat , bahwa ada anak yang berhubungan inses dengan orang tuanya, LGBT dan bahaya narkoba serta korban pelecehan seksual,” urainya.

Kemudian sebutnya, hal itu viral dan diluar sepengetahuannya. Karena pihaknya tidak pernah dari awal untuk mengundang wartawan untuk mengeksposnya.

“Kenapa kami menyampaikan hal itu, semata-mata untuk meningkatkan kewaspadaan sosial ditingkat masyarakat. Kami mengajak partisipasi masyarakat untuk memperhatikan penyimpangan yang berada di Kota Bukittinggi,” tukas Erman.

Lanjut Erman, pihaknya sendiri sudah memberitahukannya kepada pihak Polresta Bukittinggi untuk ditindak lanjuti secara hukum.
Sampai saat ini kasus ini sedang dalam penyelidikan dan belum ada keterangan resmi dari Polresta Bukittinggi bahwa kasus ini hoax atau bohong.
(Adju)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *