Bimtek Tahap 1 Penyusunan Masterplan Smart City secara di Buka Bupati Garut

Daerah401 Dilihat

Reformasiaktual.com//GARUT, Tarogong Kidul – Bupati Garut, Rudy Gunawan membuka secara resmi Bimbingan Teknis (Bimtek) Tahap 1 Penyusunan Masterplan Kota Cerdas (Smart City) dan Quick Win Program Unggulan Tahun 2023, di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (5/7/2023).

Bupati Garut, Rudy Gunawan menyampaikan, bahwa smart city merupakan strategi dalam menuju Indonesia adil dan makmur. Menurutnya, pada jaman sekarang ini, semua orang tidak bisa mengelak lagi terhadap kemajuan teknologi. Maka dari itu, Rudy menginginkan agar smart city ini dapat dilaksanakan oleh perangkat daerah yang ada di lingkungan Pemkab Garut seperti contohnya dimensi lingkungan yang diisi oleh Dinas Lingkungan Hidup.

“Ini adalah strategi, smart city adalah strategi menuju Indonesia adil dan makmur, ini strategi yang disampaikan oleh Kementerian, bahwa sekarang dengan teknologi semua kan sudah tidak bisa mengelak,” ucapnya

Sehingga, ia berharap agar para SKPD serius dalam pengisian dimensi dari smart city ini, karena menurutnya anggaran mengenai hal tersebut sudah disiapkan dengan harapan nantinya konsep ini bisa mempermudah akses masyarakat.

Sementara itu, Perwakilan dari Kominfo RI, Iwan Setiadi, mengatakan bahwa program smart city ini merupakan salah satu program prioritas Kemenkominfo RI, yang telah dilaksanakan sejak tahun 2017, di mana saat ini sudah ada 148 kabupaten/kota yang telah diberikan pendampingan, serta telah memiliki master plan smart city yang setiap tahunnya selalu dilakukan evaluasi terkait pelaksanaannya.

“Jadi waktu itu persepsi smart city itu hubungannya dengan pengadaan TIK belanja TIK, sehingga secara nasional lonjakan anggaran untuk belanja TIK itu menjadi begitu tinggi,” ucapnya.

Ia mengatakan, tujuan dari adanya program smart city ini salah satunya adalah untuk menyediakan acuan bagi kabupaten/kota melalui masterplan yang telah disusun. Ia berharap, penerapan dari smart city ini bisa lebih terarah karena langkah-langkah rencananya setiap tahun tersusun di dalam sebuah rencana induk dengan merujuk kepada 6 dimensi diantaranya yaitu smart government, smart economic, smart branding, smart living, smart environment, dan smart society.

“Setiap program prioritas tentu saja diharapkan dapat berperan mendukung dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat, dan program pendampingan smart city ini adalah salah satu program yang dianggap memiliki dampak langsung kepada masyarakat” ucapnya .

Ia juga berharap, adanya program quick win ini akan berjalan dengan baik, karena di dalam rencana induk nantinya kabupaten/kota akan merumuskan program jangka pendek di dalam penerapan smart city.

“(atau) program jangka pendek terkait dengan inovasi dalam mengatasi permasalahan dan tantangan yang tentunya yang dihadapi oleh masing-masing daerah, dalam arti pemerintahan dan masyarakat baik dari sisi ekonomi, kesehatan, dan lingkungan,” katanya.

Ia mengatakan, program smart city ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan diantaranya yaitu tahap asesmen, di mana pada akhir tahun kemarin, pihaknya sudah memilih sekitar 50 kabupaten/kota yang akan didampingi pelaksanaan smart city. Sedangkan pada tahap kedua yaitu tahap launching, melalui penandatanganan MoU yang telah dilaksanakan sekitar awal tahun 2022, dan , di tahap berikutnya implementasi yang hari ini dilaksanakan laksanakan.

“Tahap Bimtek penyusunan ini nanti akan dilaksanakan menjadi 4 kegiatan Pak Bupati, nanti sampai dengan bulan Oktober nanti jedanya 1 bulan-1 bulan,” katanya di hadapan bupati.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Garut, selaku Sekretaris Pelaksana Smart City, Margiyanto, mengatakan bahwa bimtek penyusunan masterplan smart city Kabupaten Garut ini menjadi agenda yang sangat penting, mengingat hal ni menjadi bagian dari proses perencanaan yang akan dilaksanakan, terutama dalam merespon perkembangan penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Garut.

“Karena kita akan segera mengakhiri Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan ini menjadi momentum penting bagi kita, untuk menyiapkan materi dalam rangka penyusunan RPJMD kepemimpinan berikutnya,” katanya.

Margiyanto menambahkan, bahwa maksud dan tujuan dari kegiatan yang berlangsung dua hari ini adalah bahwa pihaknya ingin menyatukan atau menyamakan persepsi seluruh perangkat daerah terkait dengan pengembangan smart city di Kabupaten Garut. Bimtek ini merupakan yang pertama, dan nantinya masih ada 3 bimtek lainnya yang memiliki output yaitu masterplan smart city untuk Kabupaten Garut.

“Tentu berharap seluruh perangkat daerah terlibat secara aktif dalam proses penyusunan masterplan, sehingga kemudian kita mampu merumuskan kebijakan yang berhubungan dengan pengembangan smart city di Kabupaten Garut,” tandasnya.

Pian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *