Reformasiaktual.com//JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti mengharapkan Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas dan PT Imbang Tata Alam (ITA) yang mengeksplorasi minyak dan gas di Meranti untuk bersama mengatasi kemiskinan ekstrem.
Hal itu disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti H. Asmar saat melakukan audiensi dengan SKK Migas dan PT ITA, Rabu (5/7/2023) di Hotel Js Luwansa, Jakarta Selatan.
“Kondisi Kabupaten Kepulauan Meranti saat ini sangat memperihatinkan, dengan 33 desa yang masih dikategorikan miskin ekstrem,” ungkap Asmar.
Untuk itu, ia berharap seluruh stakeholder termasuk SKK Migas dan PT ITA bersama bergandengan tangan untuk membantu pemerintah daerah meningkatkan perekonomian masyarakat di Kepulauan Meranti.
“Kami minta ada kontribusi lebih dalam percepatan penanggulangan kemiskinan di Kepulauan Meranti,” harapnya.
Melalui pertemuan dan silaturahmi itu, Asmar meminta perusahaan migas di bawah PT Energi Mega Persada (EMP) tersebut melaksanakan berbagai program yang dapat mengurangi kemiskinan di Meranti.
“Tolong perhatikan segala kekurangan yang ada, baik di bidang sumber daya manusia, infrastruktur maupun tenaga kerja,” ujar Plt Bupati Meranti itu.
Sebelumnya, Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus menyampaikan, saat ini pemerintah menargetkan produksi minyak bumi sebanyak 1 juta barel per hari dan gas 12 BSCFD pada tahun 2030.
Untuk mendorong terciptanya target tersebut, tambah Rikky, SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang salah satunya PT ITA, terus berupaya meningkatkan produksi Migas nasional.
“Seperti di Kabupaten Kepulauan Meranti, target 11 sumur baru yang disiapkan, baru 4 sumur yang terealisasi,” jelas Rikky.
Sementara itu, General Manager PT ITA Kelik Rudi Suharya menambahkan, perusahaan terebut beroperasi di tiga kabupaten di Provinsi Riau. Yakni, Kabupaten Bengkalis, Siak dan Kepulauan Meranti.
“Fokus program kerja tahun 2023 di Meranti, ada pengeboran pengembangan, pengeboran eksplorasi, kerja ulang dan perawatan serta produksi facility,” sebutnya.
Terkait perhatian terhadap Kepulauan Meranti sebagai wilayah eksplorasi, dia mengatakan PT ITA mempunyai program pengembangan masyarakat. Mulai dari pengembangan ekonomi, program lingkungan, kesehatan dan infrastruktur serta pendidikan.
Adapun berbagai program yang telah dilaksanakan PT ITA sebagai bentuk sinergi dengan pemerintah daerah, tambah Kelik, seperti peningkatan kualitas jalan desa, bantuan pendidikan bagi anak berprestasi dan kurang mampu. Kemudian mencetak wirausaha baru dengan pelatihan magang terkait peternakan dan pertanian.
“Juga ikut dalam pengendalian bencana Karhutla, penanganan stunting serta penanganan kemiskinan ekstrem dengan penguatan desa wisata/ekowisata,” terangnya.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Daerah Bambang Suprianto, Asisten I Irmansyah, Asisten II Suhendri, Kepala Bapenda Atan Ibrahim, Kabag Ekonomi Herlim dan Kabag Tapem Edi Susanto. (Prokopim)