Reformasiaktual.com//BANJAR- UPTD Balai Benih dan riset Kota Banjar adalah merupakan Balai terbesar dan merupakan percontohan pembibitan atau pembenihan berbagai variates bibit padi unggulan.
Dalam menghasilkan bibit padi unggulan pihak UPTD Balai Benih dan riset Kota Banjar bekerja sama atau menjalin kemitraan dengan kelompok Tani salah satunya kelompok Tani silih Asih 1 dan Silih asih 2 dilingkungan panatasan kelurahan Pataruman,akan tetapi sangat disayangkan oleh berbagai pihak program tersebut baru baru ini tidak efektif terkesan tidak berjalan.
Dan kondisi ini sangat memprihatinkan dimana UPTD Balai Benih dan riset Kota Banjar tidak mempunyai persediaan atau stok bibit padi.
Dalam mengantisipasi kelangkaan bibit padi unggulan pihak UPTD Balai Benih membeli bibit padi dari luar kota Banjar.
Dan menurut keterangan atau informasi pihak UPTD Balai Benih dan riset Kota Banjar sampai menunggak pembayarannya kepada pihak ketiga.
Ketika dikonfirmasi, Senin (24/07/23) diruang kerja Kepala UPTD Moh.Isnaeni Kegagalan ini diakibatkan oleh cuaca dan alam dan juga serangan hama padi yang sulit diatasi, intinya gagal panen dan mengenai adanya tunggakan pembayaran bibit padi itu adalah utang pribadi saya, paparnya.
Dan untuk lebih jelasnya lagi sebaiknya bisa ditanyakan kepada atasan saya yang lebih berwenang (Kadis), imbuhnya.
Hal ini sangat menarik dimana UPTD Balai Benih dan riset Kota Banjar tidak mempunyai persediaan bibit padi dan tidak berjalan program pembibitan padi unggulan yang diharapkan dapat menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Pemerintah Kota Banjar.
Untuk itu dengan pemberitaan ini diharapkan Dinas Pertanian dan Aparat penegak hukum segera turun tangan untuk menyikapi dan bertindak tegas apabila ada indikasi penyelewengan anggaran atau adanya indikasi tindak pidana korupsi.
(Tim RA Wil Priangan Timur)