Program 100.000 Posko Pangan Mulai Beroperasi di Garut, Wakil Bupati Memberikan Dukungan Penuh

Daerah537 Dilihat

GARUT, Pemerintah Kabupaten Garut meresmikan warung posko pangan di Desa Pasanggrahan dan Desa Sukamurni, Kecamatan Cilawu, sebagai bagian dari Program 100.000 Posko Pangan. Peresmian ini diselenggarakan oleh Kemenko Perekonomian, Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (INKOWAPI), Sahabat Usaha Rakyat (SAHARA) dan Kamar Dagang dan Industri Industri (KADIN), di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman, saat meresmikan warung posko pangan, menyampaikan dukungan penuh untuk program ini, yang diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan pemilik warung dan memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan pangan dengan harga terjangkau.

“Saya ucapkan terima kasih dan mudah-mudahan warung posko pangan ini bisa lebih maju, lebih bermanfaat lagi buat kebanyakan masyarakat. Terima kasih Sahara, terima kasih INKOWAPI, terima kasih semuanya,” ucap Wabup Garut.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut, Didit Fajar Putradi, mengatakan, Kabupaten Garut saat ini baru memiliki 2 warung posko pangan sebagai percontohan.

Dalam acara peresmian, imbuh Didit, warung milik Rusmiati di Desa Pasanggrahan mendapatkan bantuan modal usaha berupa 3 komoditi yaitu terigu sebanyak 60 kilogram (kg), gula pasir 260 kg, dan minyak goreng sebanyak 260 liter, dijual dengan harga di bawah rata-rata untuk membantu masyarakat yang berada di bawah garis kesejahteraan.

“Semuanya ada dipajang disini dijual juga dengan harga yang di bawah rata-rata di warung yang lainnya, sehingga Insha Allah bisa di manfaatkan oleh masyarakat di sekitar Desa Pasanggrahan ini,” ujar Didit.

Kepala Bappeda Kabupaten Garut menginstruksikan pemerintah desa untuk menginformasikan kepada warga, terutama yang membutuhkan, agar memanfaatkan warung posko pangan ini. Ia berharap program ini dapat diperluas ke 421 desa dan 21 kelurahan di Kabupaten Garut, khususnya bagi pemilik warung maupun para agen-agen Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang sebelumnya sudah mendapatkan pelatihan dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), INKOWAPI, maupun oleh Kemenko Perekonomian.

“Mudah mudahan dalam waktu yang tidak lama juga akan segera menyebar nanti, tumbuh juga di desa desa lainnya di Kabupaten Garut dan tidak hanya di Kecamatan Cilawu saja,” tandasnya.

Siaran pers INKOWAPI mencatat bahwa 44 posko pangan di wilayah Jakarta Pusat, Jawa Barat, dan 7 provinsi lainnya juga diresmikan secara nasional dalam upaya mendukung kewirausahaan dan kesejahteraan masyarakat.

Pian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *