Reformasiaktual.com//
KONAWE UTARA, -Setelah investigasi yang di lakukan Kejati oleh beberapa perusahan yang berada di blok mandiodo kini telah menemukan 79M, yang di ketahui hasil dari pada korupsi pertambangan yang kini sudah 13 pelaku yang di jadikan tersangka. Jery Novriwansyah selaku ketua forum perhatian pertambangan dan investasi menduga ada keterlibatan antara UPP kelas III Molawe dengan PT. Hadji Dini Perkasa dalam melancarkan pusaran korupsi PT. ANTAM
Jery Novriwansyah mengatakan bahwa kegiatan yang di lakukan di jety Sriwijaya yang di jalankan oleh PT Hadji Dini Perkasa. ini tentunya ada campur tangan oleh UPP kelas III Molawe dalam memuluskan kegiatan pemuatan ore nikel sehingga Jery mengatakan bahwa ini merupakan kejahatan masal.
“Tidak mungkin dengan kelancaran tongkang di jety Sriwijaya yang di lakukan oleh PT Hadji Dini Perkasa tidak ada campur tangan dari UPP Kelas III molawe, sementara UPP Kelas III Molawe sering mengeluarkan SPB (surat perintah berlayar) terhadap pengguna jety tersebut muncul dugaan saya bawa ada keterlibatan dalam melancarkan pemuatan ore nikel” ungkap Jery Novriwansyah.
Jery Novriwansyah sudah pernah temui beberapa staf UPP kelas III Molawe dan mempertanyakan mengapa masih di keluarkan SPB kepada tongkang yang di tangani oleh PT. Hadji Dini Perkasa namun ironisnya mereka menjawab bahwa, mereka mengeluarkan SPB karena sesuai dengan dokumen yang lengkap mereka tidak menahu terkait cargo yang di muat apakah ilegal atau tidak, dan sampai berita ditayangkan pihak UPP kelas III Molawe belum memberikan keterangan terkait permasalahan tersebut.
“Mereka mengatakan bahwa hanya mengeluarkan yang SPB ketika sudah lengkap dokumennya, dan terkait ore nikel mereka tidak menau terkait itu. muncul di benak saya bahwa di dalam dokumen tentunya ada yang namanya asal cargo dan jumlah cargo yang akan di muat, masa dengan adanya asal cargo sehingga ini menjadi alasan UPP kelas III Molawe tidak mengetahui. sementara mereka tau bahwa asal ore nikel tersebut dan menurut dugaan saya tempat pemuatannya merupakan jety ilegal” tegasnya Jery Novriwansyah
Sesuai data yang di kantongi ini menjadikan alasan bahwa kuat dugaan saya adanya keterlibatan instansi dan para perusahan yang masih berkeliaran terkait pusaran korupsi PT. ANTAM
Jery menambahkan Kegiatan tersebut dilakukan pasca pak wilo sampai abd Faisal AB Pontoh masih menjabat sebagai kepala UPP kelas III Molawe dan PT. HADJI DINI PERKASA di jalankan oleh Rahman
dari kasus pusaran korupsi PT. ANTAM tentunya juga ada keterlibatan PERUSDA karena awal masuknya PT. Antam sesuai putusan 225 yang di jalankan oleh kontaktor PT. LAWU atas dasar perumda sehingga muncul dugaan saya ada keterkaitan perumda dalam pusaran korupsi PT. Antam sehingga harapan Jery Novriwansyah agar Kejati menelusuri beberapa instansi dan perusahan yang tentunya menjadi layar dari korupsi masal tersebut.
“Harapan saya dengan kasus pusaran korupsi tersebut Kejati harus menelusuri beberapa instansi maupun perusahan yang terlibat di korupsi masal tersebut, karena masih ada beberapa pemain di belakang layar yang tentunya masih berkeliaran di luar sana, dan kami juga sebagai anak negri tidak menginginkan beberapa pelaku berkeliaran” tutup Jery Novriwansyah.
Lheo