Sukabumi// Palabuhanratu-
Dalam rangka ngamumule Budaya Sunda, salah satu sekolah yang berada di wilayah kecamatan Palabuhanratu yaitu SMPN 1 Palabuhanratu menggelar acara Festival Tunas Bahas Ibu yang bertemakan Silih Asah Ku Pangarti.
Acara tersebut dilaksanakan di halaman gedung sekolah SMPN 1 Palabuhanratu Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi,”kamis (31/08/2023).
H.Enok Hernijaya,S.Pd.,M.Pd menjelaskan
“Kebetulan FTBI (Festifal Tunas Bahasa Inggris) ini merupakan program dari Kemendikbud langsung, yang di mulai dari dua tahun sekarang tahun kemarin dan tahun ini, jadi program ini biasanya dilaksanakan menjelang bulan bahasa pada bulan Oktober, dari program Kemendikbud ini FTBI ini disetiap daerah itu menjabarkan sesuai dengan budaya lokal masing masing di tiap tiap daerah itu menjabarkan sesuai dengan budaya lokal masing masing daerah, kalo untuk di Jawa Barat di tindak lanjuti program FTBI ini dengan program mepeling bahasa indung di setiap bulan Februari.
“Yang mana konsep nya FTBI ini adalah kegiatan nya itu dipersilahkan di setiap daerah masing masing dengan konsep budaya masing masing yang seperti sekarang ini, jadi ada festifal kuliner, budaya, dan lain sebagai nya”.ucap nya
“Tetapi festifal di sekolah ini yang sekarang di laksanakan tidak ada penilaian nya, tidak dalam bentuk penilaian hanya sekedar nga mumule budaya sunda.harapan nya karna ini sudah di agendakan, harapan nya mudah mudahan dengan adanya kegiatan ini jadi bangkit kembali budaya daerah, bahasa daerah, karena anak sekarang ini banyak yang tidak faham bahasa daerah, mudah mudahan dengan adanya kegiatan ini tumbuh kembali pada anak anak melalui kesadaran nya terhadap bahasa indung nya dan budaya orang tua nya. Ucap kepala sekolah” lanjut H.Enok Hernijaya,
Di tempat yang sama, Obay Subarna S.Pd.M.Pd sebagi ketua panita mengatakan
“Kegiatan ini bertemakan festival tunas bahasa ibu, sesuai dengan program kementrian pendidikan bahwa kearifan lokal harus di lestarikan dan juga bagian dari kurikulum yang harus di laksanakan dan kebetulan kita sebagai warga Jawa barat harus “ngamimule” budaya kita yang beralaskan kearifan lokal budaya Sunda yang harus di pelihara dan tetap di jaga, salah satu nya melalui kegiatan festival ini”
“Dari kegiatan festival ini ada beberapa yang di laksanakan di sekolah ini yang pertama ka ulinan barudak, permainan tradisional yang berakar pada kau uinan barudak Jawa barat khusus nya, di antara nya yaitu main congklak, main kaleci / kelereng, main bekel, sondah dan sebagainya.jelas nya
“Kemudian ada juga yang ke dua mengenai seni, kita tidak terlepas dari warga Sunda, Pasundan atau Jawa barat, itu kental dengan seni sunda diantaranya ada rampak jaipongan dan kemudian ada Yang membawakan Pupuh Sunda dan sebagai nya, itu bagian dari festival ini” ungkap nya
“Yang ke tiga ada lagi kegiatan festifal makanan teradisional dari Jawa barat, kita sebagai warga Jawa barat mempunyai banyak khas makanan tradisional yang kita tampilkan dari anak anak tercinta ini di SMPN negeri 1 palabuhanratu, menampilkan beberapa kuliner makanan tradisional misal nya dari minuman ada bandrek, bajigur. Kemudian masih banyak makanan asa kueh Ali, sorabi, Bandros, dan lain sebagai nya”
“Itu merupakan salah satu bagian dari kegiatan festifal ini yang harus secara rutin setiap tahun dilaksanakan, dan kebetulan di tanggal 31 ini SMPN 1 palabuhan ratu itu melaksanakan lama kegiatan nya 1 (satu) hari, dan Alhamdulillah sejauh ini berjalan dengan lancar, barusan juga sudah di buka oleh ibu Sekmat kecamatan Palabuhanratu yang sudah membuka kegiatan ini dan insyaallah tahun depan kita dapat melaksanakan dengan lebih meriah lagi”lanjut Obay
“Selain daripada siswa siswi yang mengikuti kegiatan ini dari para guru guru pun ikut serta dalam perlombaan ngaliwet, bagai mana ngaliwet ini adalah khas orang Sunda”.
Sementar itu camat palabuhan ratu yang di wakili Selamat Palabuhanratu Dra.Hj. Latifah Triana G mengungkap kan
“Alhamdulillah pada kesmpatan hari ini saya mewakili bapak camat Palabuhanratu, karna hari ini pak camat ada kegiatan di kabupaten Sukabumi rapat di pendopo, mungkin ini baru perdana sari dinas pendidikan pusat di kabupaten Sukabumi melaksanakan kegiatan festifal budaya ibu”
“Dengan adanya festifal budaya ini, justru saya merasa mensuport sekali, karna saya merasa diri saya orang Sunda atau Jawa barat, berarti kita harus ngamumule budaya Sunda”.tutur nya
“Kesatu budaya Sunda dengan pakaian, yang keduanya dengan bahasa daerah, jangan sampai anak anak itu punah dengan budaya orang Sunda sarerea” tutup nya.
Jurnalis : D.hilman