Reformasiaktual.com//KAB GARUT-
Polemik kegaduhan pengelolaan pajak air permukaan tanah serta dari dalam tanah dengan cara dilakukan melalui pengeboran, di wilayah Kabupaten Harut menuai kontroversi yang terus berkepanjangan di Wilayah Kabupaten Garut.
Hal tersebut dikatakan oleh Sekjen Aliansi Kincir Angin Toni Rahmat Firmansyah pada hari Kamis kemaren pukul 10:00 yang berhasil ditemui oleh tim investigasi Reformasiaktual.com .
” Saya dan kawan kawan yang tergabung dalam organ Taktis Aliansi Kincir Angin merasa heran, atas respon dan tanggapan seluruh unsur Pemkab Garut yang berkaitan dengan Polemik dugaan puluhan pengendapan pajak perhotelan air permukaan dan bawah tanah, yang dinilai tidak antusias dan bersikap kooperatif, padahal jika disikapi dengan serius oleh Pemkab Garut menjadi peningkatan pajak pendapatan retribusi di daerah yang dapat menunjang kemajuan pembangunan di wilayah Kabupaten Garut.
Saya dan kawan kawan yang tergabung dalam Aliansi Kincir Angin berjibaku mengawal permasalahan ini, sebagai bentuk keprihatinan, dengan keadaan pajak pendapatan daerah yang dinilai mengalami penurunan yang sangat signifikan,” ungkap Toni.
Menurut,kajian dan penelaahan dari dua kali pertemuan di audiensi bersama anggota dewan DPRD Komisi 1 dan komisi ada beberapa sebab akibat polemik, puluhan pengendapan pajak perhotelan terjadi yang sangat terlihat kontras, oleh kawan Aliansi. adanya ketidakmampuan Pemkab Garut, dalam membuat sistem Regulasi pengelolaan peraturan pajak air bawah tanah,sehingga secara sistem harus diambil alih oleh pemerintahan ESDM Provinsi, ini merupakan potret buruk bagi Pemkab Garut dan harus menjadi cambuk agar Pemkab Garut diperiode yang akan datang dalam kualitas, SDM pengelolaan khususnya di bidang pajak pendapatan lebih ditingkatkan dan diharapkan Pemkab Garut dimasa kepemimpinan periode yang akan datang segera mengambil tindakan tegas, termasuk melakukan kordinasi, dengan pemerintahan di tingkat Provinsi, ataupun pemerintah pusat dan melakukan pembinaan terhadap, kemampuan dinas terkait dalam melakukan kontroling, sosialisasi, edukasi, bergandengan tangan terutama, dengan para pelaku perusahaan perhotelan yang berada di wilayah Kabupaten Garut.
Sebagai pejuang Revolusioner Toni Rahmat bersama kawan yang tergabung di Aliansi Kincir Angin dalam rencana kedepannya akan bergerak lebih agresif dalam menyelesaikan polemik yang terjadi ,jika para pihak masih terkesan jalan ditempat,dalam menanggapi permasalahan yang terjadi,bahkan tidak menutup kemungkinan akan melakukan aksi besar besaran turun kejalan mengandeng beberapa element mahasiswa agar seluruh unsur pemerintah,dan pengusaha tidak berlarut dalam kemelut tanpa tindakan tanpa mencari solusi dan tindakan yang berarti sebuah perubahan kemajuan terutama dalam ketaatan kedisiplinan perpajakan untuk menunjang kelancaran pembangunan di wilayah Kabupaten Garut.
Dalam sela sela kritik berpendapatnya Toni pun berpesan agar lapisan masyarakat,dan unsur pengusaha perhotelan di wilayah Kabupaten Garut dan seluruh unsur pemerintahan yang terlibat dalam kegiatan aktivitas pengeboran, pengambilan air bawah tanah agar membiasakan diri selalu berkordinasi dan ber sosialisasi edukasi dalam setiap aktivitas yang terhubung dengan akses pemerintahan baik di wilayah tingkat desa, Kecamatan, agar tidak berujung polemik yang berbuntut permasalahan berupa sangsi baik administratif sangsi penertiban dan sangsi pidana, karena setiap kegiatan apapun yang berada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak akan terlepas dengan apa yang disebut dengan SOP/ peraturan per undang undangan serta membiasakan diri dalam menerima pendapat dan aspirasi yang disampaikan oleh pelaku sosial kontrol tidak menjadi multi tafsir negatif dan menilai dari sudut pandang sepihak jika pendapat tersebut masih dinilai Rasional, berdasar, tidak merugikan dari apa yang disampaikan secara Demokrasi melalui wadah aspirasi,karena pada dasar nya Kritik berpendapat dari lembaga swadaya masyarakat merupakan dasar pengingat demi kebaikan, dan perbaikan Bangsa dalam setiap kegiatan di wilayah pemerintahan.
Begitupun apa yang disampaikan oleh kawan aliansi yang dimotori oleh Toni Rahmat,yang berposisi sebagai Sekjen Aliansi menurut keteranganya kepada awak media berawal dari bentuk rasa tanggung jawab sebagai salah satu putra Daerah di wilayah yang lahir di kp Cikatel Kecamatan Tarogong Kaler merasa harus ikut bertanggung jawab, dan jiwa revolusinya merasa terbangun ,oleh beberapa aktivitas yang dilihatnya apabila dibiarkan dan tidak saling di ingatkan,dikhawatirkan, akan berdampak buruk terhadap semua pihak, adapun suara sumbang, negatif dari berbagai kalangan menurut Toni itu bagian dari dinamika pendapat dari berbagai pihak dan sedikitpun tidak akan menyurutkan pribadinya yang semakin memicu dalam memberikan pencerahan menuju jalan titik terang perbaikan baik untuk mitra pemerintah, para pengusaha,dan seluruh unsur masyarakat setempat,” pungkas nya.
Tim Ra Garut/)Sumber Aliansi Kincir Angin Kab Garut