Reformasiaktual.com//Cisarua Bandung Barat-
Tradisi Mapag Hujan yaitu suatu tradisi masyarakat Desa Pada Asih, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, untuk memanggil hujan dengan melakukan berbagai langkah ritual. Tradisi Mapag hujan ini juga tidak hanya berada di Desa Pada Asih, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat saja, tetapi di daerah lain di Jawa Barat juga ada seperti, di Subang, Kuningan dan Purwakarta, dari seluruh tradisi tersebut memiliki cara dan makna masing-masing untuk melakukan ritualnya.
Berdasarkan uraian di atas, terdapat beberapa tujuan. Adapun tujuan itu adalah untuk mengetahui bagaimana awal mula Tradisi Mapag Hujan di Desa Pada Asih itu terbentuk dan untuk mengetahui Bagaimana Mitologi dalam Tradis Mapag Hujan.
Metode yang digunakan dalam penelitian Pelestarian Tradisi Mapag Hujan, peneliti menggunakan metode penelitian sejarah dengan menggunakan empat tahap, yaitu Heurstik, Kritik, Interpretasi dan historiografi, Minggu (24/09/2023)
Di Desa Pada Asih tradisi minta hujan yang masih terjaga sampai saat ini ,acara yang dilaksanakan di puncak musim kemarau dengan harapan segera turun hujan serta doa bersama semoga hasil panen yang melimpah acara dilaksanakan di tempat wisata Curug Panganten, Desa Pada Asih, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Acara yang di Hadiri Dan dipimpin langsung oleh sesepuh Desa Pada Asih Aki Wawan, berharap dengan acara tersebut warga Desa Pada Asih khususnya akan melimpah hasil panennya serta doa bersama segera turun hujan
“Semoga kedepanya tradisi budaya selalu dijaga dan dilestarikan,” terang aku Wawan
Turut hadir diacara Ritual Minta Hujan Kepala Desa Pada Asih Deden Mujijat S.ip, serta jajaranya, Perangkat Desa Pada Asih, Seuseupuh Desa Pada Asih H.Yayat Barokah, Babinkamtibnas Desa Pada Asih ,Babinsa Desa Pada Asih, Calon Dewan DPRD Kabupaten Bandung Barat Rizki, Kebudayaan Kecamatan, serta tokoh Agama, tokoh-tokoh masyarakat setempat.
Kegiatan disambut dengan hangat oleh pemerintah Desa Pada Asih yang turut serta hadir dilokasi acara, dalam penuturanya Deden Mujijat S.ip (Kepala Desa Pada Asih) kegiatan seperti ini memang sering dilakukan apabila kemarau berkepanjangan,karena warga masyarakat setempat khususnya Desa GPada Asih masih kental dengan adat, tradisi dan budayanya, acara seperti ini memang harus dijaga menginggat acara ini salah satu adat tradisi orang jawa dan harus tetep terjaga.
“Semoga dengan acara ritual minta hujan ini serta doa bersama Alloh SWT mengabulkan doa-doa kami disegerakan akan turun hujan ,serta terimakasih untuk warga masyarakat Desa Pada Asih yang masih menjaga adat tradisi serta kearifan lokal, sehingga acara seperti ini masih selalu ada dan dijaga” terang Deden Mujijat S.ip.
Persipaan ritual serta doa bersama dipimpin oleh pemuka Adat Desa Pada Asih yang mana dipuncak acara dilakukan ritual minta hujan serta makan bersama bentuk rasa syukur dan harapan semoga doa-doa dikabulkan oleh Alloh SWT.
Kepala Desa Pada Asih Deden Mujijat S IP, dalam puncak acara yang dilakukan warga masyarakat dari berbagai pelosok yang ada di Desa Pada Asih tidak ada perubahan sedikitpun,dilokasi acara tumpah ruah jadi satu tidak ada ruang atau sekat yang membedakan antara satu sama yang lainya,acara kembulan pun dimulai ,acara makan bersama dengan alas seadanya terlihat kerukunan antara satu sama lain campur berbaur jadi satu”pungkas.
Journalist Aan iyus RA