Reformasiaktual.com//Kab Bandung Barat – Persoalan dugaan limbah cair yang keluar dari beberapa saluran siluman yang tidak ada tanda titik koordinat sebagai outpal pabrik, masih menjadi pertanyaan besar kinerja dari berbagai pihak yang memiliki kebijakan dan kewenangan penuh untuk melakukan aksi atau tindakan tegas agar para oknum pabrik jera, Rabu (04/10/2023).
Info sumber dilapangan, bahwa pihak Dinas Lingkungan Hidup Bandung Barat lakukan sidak turun ke pabrik PT. Daya Pratama Lestari (DPL) yang berlokasi di Jl. Industri Batujajar Permai II No.29, Laksanamekar, Kecamatan Padalarang.
Sejauh ini pihak DLH sendiri belum menjelaskan secara detail hasil dari sidaknya ke media meski sudah di infokan, bahkan dikonfirmasi lanjutan terkait dugaan pencemaran lingkungan yang extreem akibat saluran siluman yang tidak ada tanda kordinat outpall pabrik yang sudah ditentukan.
Dijelaskan sebelumnya bahwa pabrik DPL diduga membuang limbah cairnya berwarna hitam kecoklatan dan bau ke media tanah yang disitu ada kebon yang dikelola oleh warga. Dan beberapa suluran siluman untuk media saluran buang limbah cair pabrik.
Dijumpai di posko Satgas Citarum Harum sektor 9 Galanggang Batujajar langsung bersama Dansektor Kol.Kav. Edward Prancis yang saat itu mengundang dan ingin meminta penjelasan dari semua awak media yang turun ke lapangan dalam melakukan expedisi limbah cair Pabrik PT Daya Pratama Lestari.
Dijelaskan sejelas mungkin terkait temuan, namun sayang sosok Dansektor berpangkat Kolonel (Pamen) ternyata memiliki temperamen tinggi dan kasar dalam menelaah temuan dan penjelasan dari awak media, yang dirinya juga sebenarnya ingin tahu secara dalam, dari mana media tau bahwa PT. Daya Pratama Lestari membuang limbah, dalam hal mengambil sampel mengunakan apa wadahnya, apakah itu steril. tanggal berapa informasi tersebut didapat, informasinya harus akurat, saya tidak perduli, kalau memang salah dan terbukti akan kami tindak secara tegas, saya juga sudah melakukan pengecekan, tapi semua baik – baik saja, saya disini bekerja dengan benar, ini bukan jabatan karier, hanya penembatan saja.
Sektor 9 ini adalah sektor tempat penampungan sampah dari Bandung, Cimahi, setiap hari kami selalu mengangkut sampah dari dalam sungai, kami disini juga memiliki TPA Sari Mukti 2 setiap hari kita bakar, siapa sih perwira yang berpangkat Kolonel yang setiap harinya mencium asap, saya rasa tidak ada. Tapi demi kebaikan, setiap hari sampahnya kita bakar dan saya juga tinggal disini.
Merasa tidak terima dikarenakan salah satu team media tersenyum pada saat orang nomor satu di sektor 9 tersebut sedang berbicara, dia menganggap seperti dilecehkan, sontak langsung marah dan mengeluarkan kata “MONYET KAMU” kenapa kamu tertawa, ini wilayah saya, anda jangan macam – macam, kalau kalian mengada – ada, saya tidak perduli, akan saya sikat, informasi yang saya terima menjadi bahan evaluasi saya dan kami akan turun kelokasi bersama DLH, Polda Jabar, kalau terbukti mereka membuang limbah akan saya tindak tegas. (03/10/23)
Karena Kol.Kav. Edward Prancis melontarkan kata kasar, team wartawan melakukan protes, kenapa kami dilarang tersenyum dan kenapa bapak katakan saya MONYET, kami disini hanya memberikan informasi dan tolong jangan intervensi tupoksi kami sebagai media, kalau berbicara tentang pengambilan sampel supaya steril, saya rasa kita disini, sama – sama tidak punya hak, karena yang berhak mengambil sampel hanya yang telah memiliki Sertifikasi.
Sampai berita ditayangkan tim belum memintai keterangan kepada pihak yang bersangkutan terkait permasalahan tersebut dan sejauh ini masih belum terdengar lagi informasi lanjutan dari pihak terkait, khususnya DLH baik kabupaten atau provinsi yang menjadi garda terdepan dalam melakukan penyelamatan lingkungan, sampai berita ini ditayangkan.
(Red)