Reformasiaktual.com//Probolinggo- Forkopimcam besuk, yang meliputi Camat Besuk, Koramil 0820/14 Besuk, dan, Kapolsek Besuk, bersama jajaran pengurus MWC NU Besuk, bersinergi dengan pondok pesantren Bahrul ulum, desa sumur dalam, kecamatan besuk, kabupaten probolinggo, untuk melaksanakan, upacara, peringatan hari santri nasional, hari minggu, (22/10/2023 ) .
Dalam kegiatan tersebut, di pimpin langsung, oleh Camat Besuk, H. Abdul Bari, SH. M.Si, yang bertindak sebagai inspektur upacara, turut hadir pula, serma Deddy, perwakilan dari Koramil 0820/14 Besuk, AKP. Suhartono, selaku Kapolsek Besuk, dan juga hadir Ustad H. Abu bakar, ketua MUI Besuk sekaligus Ro’is Suriah MWC NU besuk, yang bertindak sebagai pembaca teks resolusi jihad, yang di dampingi oleh ustad zaini selaku bendahara MWC NU besuk, ustad suman wijaya serta turut hadir pula, jajaran pengurus MWC NU, GP Anshor, Muslimat NU, Fatayat NU, dan sedangkan yang hadir dari pondok pesantren bahrul ulum, di antaranya ketua yayasan umar hadi ponpes yakni, DR. H. Mahfud Faqih, dan juga DR. KH. Mutamakkin Billah, M. Ag, selaku pengasuh pondok pesantren bahrul ulum, yang dalam hal ini bertindak sebagai pembaca do’a, upacara di hari santri nasional ini, juga di hadiri oleh Gus Ubaidillah, Kyai Ainul Yakin, dan ustad Abdul Muhyi, S. Pdi, selaku kepala sekolah Madrasah Aliyah, bahrul ulum, serta ustad H. Aminuddin, SH, selaku kepala sekolah MTS bahrul ulum, hadir pula ustad H. Khoiri, ustad mabrur, ustad wira, ustad atok, ST, selaku guru pembina pramuka, di bahrul ulum, ustad sumarwi, selaku guru pembina paskibra di pondok pesantren bahrul ulum, dan segenap dewan guru, baik ustad maupun ustadzah, yang tidak bisa di sebutkan satu persatu namanya, dan seluruh santri, santriwati, Pondok Pesantren Bahrul Ulum.
Dalam Sambutan H. Abdul Bari, SH. M.Si, selaku Camat Besuk Sekaligus ketua MWC NU besuk, Menyampaikan pelaksanaan hari santri nasional tahun 2023 kali ini, bertema ” Jihad Santri Jayalah Negeri, yang makna jihad itu sendiri yaitu, Jihad tidak mengacu pada pertempuran fisik, melainkan intelektual yang penuh semangat, karena Santri sendiri, merupakan para pelajar yang mendalami ilmu pendidikan Islam di pesantren dan bertujuan, memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara,”pungkasnya.
(Maizun/Ibrohim)