197 Mahasiswa Poltekesos Bandung Akan Melaksanakan praktikum KomunitasDi Garut

PENDIDIKAN290 Dilihat

ReformasiAktual.com//GARUT, 197 Mahasiswa Program Studi (Prodi) Sarjana Terapan Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung Tahun 2023. Rombongan diterima resmi Bupati Garut Rudy Gunawan di Gedung Pendopo Garut, Jalan Kabupaten, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Selasa (31/10/2023).

Ke 197 mahasiswa tersebut akan melaksanakan praktikum komunitas di dua lokasi, yakni di Kecamatan Samarang dan Malangbong, selama 40 hari.

Bupati Garut menyampaikan ucapan selamat datang kepada Direktur Poltekesos Bandung, Suharma, beserta jajaran Prodi dan Dosen Pembimbing di Kabupaten Garut.

Ia mengungkapkan kebanggaannya atas kedatangan para mahasiswa Poltekesos Bandung ini, di mana kehadirannya ini diyakini akan memberikan manfaat.

“Karena mereka adalah intelektual-intelektual, yang mempelajari bagaimana masalah yang berhubungan dengan kesejahteraan sosial secara umum, dan tentu aplikasinya di masyarakat,” ujar Bupati Garut.

Rudy berkeinginan bangsa Indonesia bisa cepat pulih dari segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah sosial, untuk bisa mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain. Oleh karenanya, ia berharap di tahun 2045 hal-hal yang berkaitan dengan perlindungan sosial, jaminan sosial, hingga pemberdayaan sosial, bisa ditangani baik oleh bangsa Indonesia.

“Baik oleh pemerintah desa, pemerintah kabupaten, provinsi, dan juga Negara Republik Indonesia,” ucapnya.

Bupati berharap Praktikum Komunitas yang dilaksanakan oleh Poltekesos Bandung di Kabupaten Garut ini bisa berjalan sukses.

Sementara itu, Direktur Poltekesos Bandung, Suharma, menuturkan, jika para mahasiswa yang mengikuti Praktikum Komunitas ini berasal dari 2 Prodi, yaitu Prodi Perlindungan Pemberdayaan Sosial dan Prodi Rehabilitasi Sosial.

Selain itu, imbuh Suharma, para mahasiswa akan melaksanakan Praktikum Komunitas selama kurang lebih 40 hari, yang tersebar di 24 desa di Kecamatan Malangbong dan di 13 desa di Kecamatan Samarang.

“Nah pada waktunya nanti, mahasiswa belajar tentang bagaimana melakukan pendekatan kepada masyarakat, bekerja bersama masyarakat, lalu juga melakukan asesmen terhadap kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi masyarakat,” tutur Suharma.

Setelah itu, lanjutnya, mahasiswa mendesain rencana untuk menyelesaikan atau melakukan intervensi sesuai dengan kebutuhan hasil asesmen. Para mahasiswa akan bekerjasama dengan masyarakat, untuk melakukan berbagai upaya dalam rangka menyelesaikan permasalahan yang ada di lapangan, meliputi program perlindungan sosial, program pemberdayaan sosial, dan program rehabilitasi sosial.

Para mahasiswa akan diuji secara akademik di kampus untuk mempertanggungjawabkan hasil praktikum komunitas yang dilaksanakan selama 40 hari di Kabupaten Garut.

“Kegiatan akademik praktikum ini diharapkan ada bagaimana mahasiswa untuk belajar memahami tentang program-program terkait program jaminan sosial, program perlindungan sosial, program pemberdayaan sosial, penanggulangan bencana, termasuk program rehabilitasi sosial berbasis masyarakat,” tandasnya.

Pian