Refomasiaktual.com– Para petani yang berada di Desa Sidamulya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi Jabar, menjerit lantaran kebun singkong mereka diserang gerombolan babi hutan
Kawanan babi hutan tersebut menyerang kebun singkong para petani yang baru berumur tiga bulan setiap malam, sehingga para petani harus bekerja ekstra pada malam hari menjaga kebun singkongnya agar tidak serang babi hutan tersebut
Seperti yang dialami kebun singkong milik Aseh (petani) yang luasnya kurang lebih 1 ha, nyaris ludes akibat serangan dan keganasan babi hutan itu. Padahal, singkong miliknya baru berumur sekitaran enam bulan sementara untuk sampai ke masa panen tiga bulan ke depan. Bebernya
Sementara, serangan hama babi hutan tersebut terjadi hampir setiap malam sampai menjelang dini hari. Diperkirakan belasan ekor babi hutan bahkan lebih menyerang dan mengobrak-abrik kebun singkong milik para petani lainnya
Menurut Aseh, biasanya babi hutan itu datang untuk mencari makanan sehabis matahari terbenam sampai dini hari, kawanan babi hutan yang menyerang kebun singkong para petani jumlahnya mencapai puluhan ekor bahkan lebih
Emen yang juga petani singkong, menduga kawanan babi hutan yang menyerang kebun para petani tersebut berasal dari kawasan perkebunan milik asabalanc yang masih tumbuh rapat dan perkebunan kelapa sawit
Pasalnya, babi hutan tersebut tidak hanya merusak dan menyerang tanaman singkong saja, juga merusak tanaman milik warga lainnya, seperti sayuran, kelapa yang baru di tanam, tutur Emen kepada Repormasi aktutyal Selasa (3/11/23)
Dengan adanya serangan hama babi hutan tersebut, dan melihat kondisi kebun singkong selain habis dimakan kecil kemungkinan gagal panen, para petani sembari mengelus dada
Apalagi di musim kemarau ini akibat kurangnya pasokan air mengakibatkan tanaman pohon singkong dan daunnya mulai mengering, kemungkinan kami akan mengalami gagal panen, ujar Emen
Langkah yang sudah diambil menurutnya, para petani sudah mencoba memberikan racun hama babi melalui makanan yang disebarkan, namun karena jumlahnya begitu banyak sehingga racun yang kami sebar tidak membuahkan hasil alias sia-sia, ucap Emen sambari mengusap dada
Jepri