KEPULAUAN SELAYAR//ReformasiAktual.com – Respon positif dalam upaya pengentasan persoalan kebutuhan sarana air bersih bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rentan mengalami krisis air khususnya di Kabupaten Kepulauan Selayar Propinsi Sulawesi Selatan, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) telah hadir ditengah-tengah masyarakat untuk mengatasi sekaligus mencarikan solusi yang tepat melalui Program TNI AD Manunggal Air. Program strategis ini dicanangkan oleh Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Dr H Dudung Abdurachman, SE, MM pada 24 Maret 2023 lalu yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih.
Belum lama ini, tepatnya pada Rabu 18 hingga Jumat 20 Oktober 2023 dalam kunjungan kerjanya, Kepala Dinas Pembinaan Mental Angkatan Darat (Kadis Bintalad) Mabes Angkatan Darat, Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI CHB Nur Salam Mallarangan yang merupakan putra terbaik kelahiran Batangmata Sapo Selayar telah melakukan survey dan pematokan sembilan (9) titik sumber air yang tersebar di tiga wilayah kecamatan daratan Pulau Selayar. Yakni Kecamatan Bontomate’ne, Buki dan Bontosikuyu tepatnya di Appatanah ujung selatan Pulau Selayar.
Hal ini dilakukan oleh Brigjen Nur Salam sebagai wujud kecintaan, perhatian dan kepeduliannya terhadap kampung halamannya, Selayar. Sebelum melakukan survey, ia juga memberikan ceramah seputar Pembinaan Mental Juang di Markas Komando Distrik Militer (Makodim) 1415/Selayar Jl Kelapa Benteng yang dihadiri Komandan Distrik Militer (Dandim) Letnan Kolonel (Letkol) Inf Nanang Agung Wibowo bersama 135 personil lainnya. Sekaligus memberikan arahan singkat di Lapangan Apel “Santigi” sesaat sebelum melakukan perjalanan ke lokasi titik sumber air bersih yang sudah ditentukan berdasarkan data dan infirmasi yang diperoleh dari para Bintara Pembina Desa (Babinsa).
Usai melakukan pematokan titik sumber air di Sumur Tua “Mappaohe” yang merupakan bekas perkampungan di Desa Lowa, Brigjen Nur Salam yang didampingi oleh Marzam selaku Kepala Desa Appatanah menyatakan,” Hingga saat ini, tim survey sudah berhasil mematok sembilan titik sumber air. Diantaranya di Todakke dan Balang Polong Desa Bontona Saluk Kecamatan Bontomate’ne, Tanabau Tenro Desa Bontolempangan Kecamatan Buki, Balang Boddong dan Balangkajeng Desa Harapan serta di Balabara, Bungin dan Kanawe Desa Appatanah yang terletak dipenghujung selatan Pulau Selayar.
“Tadi kita sudah melakukan survey sumber air di Appatanah. Ada beberapa titik yang kita sudah coba akan tetapi kondisinya sangat tidak memungkinkan. Oleh karena itu, tim bergeser lokasi ke Desa Lowa dengan tujuan untuk mencari titik sumber air. Dan alhamdulillah berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada hari ini, Kamis 19 Oktober dapat disimpulkan bahwa sumber air di Mappaohe ini akan dapat memenuhi kebutuhan bagi warga Desa Appatanah. Jaraknya sekitar 7 km dari Appatanah. TNI AD akan selalu hadir dan berada dihati rakyat. Apalagi air merupakan kebutuhan yang dianggap paling mendasar bagi masyarakat untuk kelangsungan hidupnya.” kata Nur Salam.
Nur Salam juga menyampaikan bahwa program ini merupakan program TNI AD yang akan dilaksanakan di Selayar yang diawali dengan melakukan survey guna menentukan titik sumber air. Dan setelah ini, tim dari Kostrad kembali ke Mabes untuk membuat laporan tindaklanjut. Jika semua kelengkapan administrasi serta dokumen lainnya sudah rampung maka tim akan kembali ke Selayar melakukan proses pengeboran sampai warga dapat menikmati air ini nanti.” kata Jenderal Bintang Satu ini merasa optimis.
“Sebagai Dandim 1415/Selayar, tutur Letkol Inf Nanang Agung Wibowo, kami siap mendukung program TNI AD Manunggal Air yang bernuansa sosial kemanusiaan ini. Kami juga berdo’a dan berharap agar program ini bisa terlaksana dengan baik yang dimulai dari survey hingga pada pengeboran sampai tuntas sehingga masyarakat pemanfaat dapat merasakan dan menikmati hasil yang ditorehkan oleh Brigjen Nur Salam melalui Program TNI AD Manunggal Air di Kabupaten Kepulauan Selayar ini.” ujar Dandim.
Dalam kunjungan kerjanya selama tiga hari itu, Nur Salam bersama rombongan yang terdiri dari Kolonel Infanteri Seniman Zena, SH, M.IP, Mayor CBA Sri Suryo Saputro, Mayor CAJ Rustam serta tim Devisi III Kostrad yang dipimpin oleh Letnan Satu (Lettu) TNI CPL Arifin P. Dan selama berada di Selayar tim ini juga didampingi oleh Dandim 1415/Selayar, Letkol Inf Nanang Agung Wibowo, Komandan Rayon Militer (Danramil) Pasi’marannu, Kapten TNI Inf Syamsuddin serta sejumlah personil Kodim lainnya.
Terkait persoalan lokasi sumber air yang terletak di Mappaohe sambung Marzam, dirinya akan berkoordinasi dengan Kepala Desa Lowa, Muh Askin. Selain itu, Marzam juga akan mencoba mengkomunikasikan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Selayar seputar pipa besi yang dinilai tidak memberikan manfaat kepada masyarakat Appatanah. “Saya akan mencoba melakukan komunikasi dengan Pemda melalui instansi terkait agar pipa yang terpasang percuma dari Pattumbukang ke Appatanah yang panjangnya sekitar 12 km bisa digunakan kembali. Pipa ini dipasang sekitar tahun 2015 lalu dengan anggaran yang tidak tanggung-tanggung pula.” tandasnya.
Nur Salam juga meminta warga Selayar untuk bersabar agar dalam program lanjutannya nanti dapat mengakses hingga ke lima wilayah kecamatan pulau. Terutama sekali di wilayah Kecamatan Taka Bonerate yang meliputi Desa Jinato, Rajuni, Tarupa, Latondu, Pasi’tallu dan Desa Tambuna. Tak terkecuali di Pulau Karumpa dan Pulau Madu yang merupakan wilayah desa terluar di Selayar yang berbatasan langsung dengan Propinsi Nusa Tenggara Timur di bagian selatan serta Sulawesi Tenggara di bagian utara dan timur.
(M. Daeng Siudjung Nyulle)