Ada Dugaan, Penambang Hanya Mengejar Keuntungan Tanpa Memperhatikan Dampak Lingkungan

Daerah504 Dilihat

Reformasiaktual.com//Probolinggo – maraknya tambang khususnya di Kecamatan Kotaanyar tidak sejalan dengan Nawacita pemerintah dalam mencegah terjadinya kerusakan lingkungan, semestinya reboisasi menjadi sala satu jurus jitu bagi perusahaan tambang, namun fakta yang terjadi, penambang diduga hanya mengejar keuntungan semata.

Sedangkan Penambang kurang begitu memperhatikan Dampak dari kerusakan lingkungan, kerusakan lingkungan tidak akan dirasakan saat ini, namun akan dirasakan beberapa tahun ke depan,oleh sebab itu kesadaran masyarakat dan pemerintah sangat penting dalam melihat bahaya tambang.

Sudah sepantasnya perusahaan tambang memiliki kepedulian terhadap lingakungan banyaknya bencana alam yang disebabkan dari ulah para penambang yang hanya mengeruk keuntungan semata, sedangkan dari sisilain kerusakan lingkungan jarang menjadi perhatian para penambang.

Seperti banjir, tanah jadi rawan bencana, tanah mudah longsor, tanah tidak produktif, tanah jadi rawa rawa.dan masih banyak lagi yang lainnya.

Semestinya Pemerintah setempat ikut mengingatkan para penambang agar tetap menjaga kesuburan lahan, seperti cara reboisasi lahan selalu di sampaikan jangan sampai pasca di tambang hancur berantakan di membiarkan seperti para penambang sebelumnya,”papar Ibrahim Ketua Lembaga Pemerhati pelestarian bumi dan lingkungan (PPBL) kepada Media Sabtu- (11/11/2023).

Mengingat kondisi tambang hari ini sudah masuk pada katagori membahayakan, barang tentu berdampak terhadap lingkungan dan sudah mengancam akan keberlangsungan hiduap masyarakat.

Dalam hal ini, tim media mengklarifikasi kepada pihak perwakilan pemilik CV.TULUS KARYA BERSAMA pada Minggu tanggal 12 November 2023 atas dampak dan aktifitas tambang yang terjadi di Desa Sukorejo.

Mengingat saat ini kondisi lahan pertanian milik warga kondisinya sudah memperihatinkan, bagaimana tanggung jawab prusahaan tambang terhadap Rehabilitasi lahan dan pemulihan lahan bekas tambang agar kembali menjadi lahan produktif.

Namun sampai saat ini Pemilik CV.TULUS KARYA BERSAMA atau melalui perwakilannya belum merespon klarifikasi atau belum memberikan keterangan.

Sampai berita ini diterbitkan atau para pihak yang dipercaya CV.TULUS KARYA BERSAMA belum memberikan klarifikasi atas dugaan penambang yang diduga hanya mengejar keuntungan tanpa harus memperhatikan kerusakan lingkungan.

Ibrahim