Cocok Bagi Tongkrongan Kaum Muda Angkringan Ini Tawarkan Pesona Tebing

Daerah368 Dilihat

Reformasiaktual.com//Kabupaten Bandung Barat-
Secara bahasa Angkringan asal kata dari angkring berasal dari bahasa Jawa yang berarti alat dan tempat jualan makanan keliling yang pikulannya berbentuk melengkung ke atas atau sebuah gerobak dorong untuk menjual berbagai macam makanan dan minuman di pinggir jalan. Sementara di Jawa Barat bermakna “Tongkrongan”.

Namun, seiring era moderenisasi, angkringan bertranformasi mengikuti perkembangan jaman, sehingga konsep konvensional mengalami perubahan, kini kebanyakan berdiri saat ini sudah menggunakan lampu pijar atau lampu LED serta menggabungkan konsep angkringan yang tradisional dengan desain modern layaknya kafe.

Bahkan ada yang mengekspresikan angkringannya lewat inspirasi tentang alam seperti halnya Angkringan tebing Ubud village Sariwangi yang berlokasi di dalam perumahan Ubud Village Sariwangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Pemilik Angkringan atau tongkrongan, Ikin menyebutkan diberikan nama “Angkringan Tebing” agar terkesan ikonik sehingga lebih dekat di telinga masyarakat terutama terhadap kaum muda yang menyukai tempat instagramable ataupun suasana “Healing” juga sekedar Selfi.

“Angkringan tebing menawarkan sesuatu yang lain, karena sesuai namanya, angkringan ini lokasinya dekat tebing, dimana mata bisa memandang keindahan alam yang indah, sambil menikmati minuman dan makanan yang ada di angkringan tebing ini,” Jelasnya.

Untuk menu makanan yang disediakan, Ikin memaparkan yang dijual meliputi makanan dan minuman dengan disesuaikan secara selerasi. Kebanyakan semua yang ditawarkan sesuai kantong masyarakat, dijual dengan harga cukup terjangkau.

Dengan harganya yang terbilang murah, Ikin berharap konsumen menjadi tertarik, mulai dari warga, pegawai kantor, mahasiswa, seniman, bahkan hingga pejabat dan eksekutif menjadi magnet bagi mereka.

“Dengan konsep tempat serasa seperti di tebing hutan, pengunjung bakalan betah mengobrol dengan santai dalam suasana penuh kekeluargaan bersama rekan atau keluarga,” ungkapnya.

Angkringan Tebing, lanjut Ikin melayani siapapun pembeli yang datang tanpa membeda-bedakan strata sosial atau lainnya. pengunjung bebas menikmati makanan sambil mengobrol tentang berbagai hal atau mengenai diskusi atau tentang topik-topik yang serius.

“Dengan harga yang terjangkau di tambah tempatnya yang sejuk dan rindang karena terletak di pinggiran kota, angkringan ini selayaknya dijadikan destinasi baru bagi para penggemar yang suka nongkrong,” ucapnya.

Ikin lanjut menggambarkan tempat Angkringan Tebing bahwa bagi para pengunjung yakni didalamnya mereka bakalan dibuat serasa memasuki tempat rekreasi, dimulai memasuki gerbang perumahan Ubud village Sariwangi yang menurun kemudian ditepi jalan yang dilalui ditanami pohon rindang dan bisa dilewati kendaraan roda dua maupun selain menikmati panorama tebing, pengunjung diberikan fasilitas tempat parkir, tempat ibadah, kolam ikan serta lainnya.

“Konsep angkringan tebing ini Saya menawarkan ke masyarakat yang senang keindahan alam dan jauh dari keramaian, Untuk itu datanglah ke angkringan tebing, makanan pun kita sediakan dan harganya terjangkau,” Tutupnya.

Journalist Asep eker RA