Reformasiaktual.com // Bukittinggi – Gunung Marapi di wilayah Kabupaten Agam, Sumatera Barat meletus dan menyemburkan abu vulkanik, Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 14.50 WIB. Erupsi gunung dengan ketinggian 2.891 itu melontarkan abu vulkanik hingga lebih dari satu kilometer.
Akibat kejadian tersebut, langit di sebagian kawasan Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi gelap pasca erupsi Gunung Marapi yang berada di dua kabupaten tersebut.
Sementara badan meteorologi MVMBG pos pengamatan gunung api marapai juga telah engeluarkan informasi terkait itu, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi sekitar 4menit
Sementara Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar mengatakan, Geologi, PVMBG, Pos Pengamatan Gunung api Marapi telah merilis bahwa telah terjadi erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023), sekitar pukul 14:54 WIB tersebut.
Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki pada radius 3 km dari kawah atau puncak.
“Masyarakat Bukittinggi, juga merasakan adanya hujan kerikil dan pasir,” ujar Wako Erman.
Untuk itu, Wako Erman, mengimbau warga kota untuk waspada, dan tidak keluar rumah sementara waktu.
“Waspada. Kami imbau warga, usahakan jangan keluar rumah dulu. Jika harus keluar rumah gunakan masker. Jangan sampai ini merusak kesehatan,” tegasnya.
Petugas BPBD, kata Wako Erman, juga telah diperintahkan untuk meningkatkan kesiap siagaan. Sejumlah personil juga telah melakukan patroli.
Wako Erman telah perintahkan lakukan pembagian masker di areal Jam Gadang.
Sedangkan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan juga ditugaskan untuk lakukan penyiraman jalan utama, supaya debu yang dijalan tidak berterbangan.
“Jika ada warga yang terimbas, hubungi BPBD, kelurahan atau Kecamatan setempat,” pinta Wako Erman.
Informasi yang berhasil dihimpun, dampak dari erupsi Gunung Marapi juga membuat kerikil berjatuhan dan melanda kawasan yang berdekatan dari gunung.
(Adju)