Reformasiaktual.com //TEBO – Program Indonesia Pintar (PIP) adalah pemberian bantuan pendidikan kepada anak-anak sekolah yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin melalui kemendikbud Ristek.
Sebanyak 60 Siswa SMA 5 Tebo mendapat bantuan Dana PIP melalui PIP aspirasi,dengan jumlah uang rata-rata sejumlah 1 juta/siswa.
Salah satu wali murid mengkonfirmasi ke media reformasiaktual.com mengaku anaknya mendapatkan dana yang akan diterimanya sejumlah Rp.1 juta,namun anaknya dan Siswa penerima PIP lainnya berjumlah 60 Siswa hanya di suruh tanda tangan saja pada saat pengambilan uang tersebut,dan uang di tidak di bagikan pihak sekolah sepenuhnya dengan alasan membayar uang komite pada semester Genap.
“Saya sebagai wali murid sangat kecewa,untuk pembayaran uang komite saya tidak pernah tertunggak,secara ini belum semester genap,kenapa uang bantuan anak saya di potong secara sepihak oleh sekolah”jelasnya
Pengakuan serupa juga di sampaikan Siswa SMA 5 Tebo.Menurutnya uang Rp. 1 juta bantuan PIP, tidak di berikan kepadanya,dari 1 juta di potong Rp. 600 ribu oleh pihak sekolah dengan alasan uang komite semester genap.
“Saya bersama teman lainnya sebanyak 60 orang dari kelas 10,11,12 mendapatkan bantuan PIP aspirasi, kami di kumpulkan dan di dampingi pada saat penarikan dana di Bank, setelah itu uang di pegang guru pendamping dan pada saat di sekolah uang kami di potong, bahkan ada teman saya yang tidak menerima sama sekali”Jelasnya.
Terpisah Siti Khaliyatun,MPd selaku Kepala SMA 5 Tebo saat di konfirmasi media (Kamis/21/12/2023) membenarkan tentang pemotongan tersebut,
“60 Siswa penerima dana PIP dari kelas 10, 11, dan 12 merupakan bantuan non reguler yang merupakan dana PIP aspirasi yang di bawa oleh Anggota DPD RI Dra.Hj.Elviana, dari penerima dana bantuan tersebuta ber variatif ada yang 1 juta dan 500 ribu dengan total uang yang di terima Rp.54.500.000,- “Jelasnya
“Terkait siswa yang dapat merupakan usulan dari Pihak sekolah dan pada saat dana cair kami pihak sekolah menyerahkan pengrlolaan dana tersebut ke Komite Sekolah”pungkasnya
(Tim RA)
