Reformasiaktual.com // Bukittinggi – Seorang pengendara motor, Nasrul, diduga kena tendangan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bukittinggi.
Selain itu, pengendara lain, Ghaza yang tengah melintas dengan sepeda motornya, juga mendapat lemparan batu saat melintas di Jl Bypass Gulai Bancah, yang jadi lokasi razia balap liar Satpol PP Bukittinggi, Minggu (14/1/2024) dinihari.
Akibat tendangan yang diduga dilakukan dua orang personel pasukan penegak Perda itu, Nasrul terjerembab hingga dadanya terluka karena membentur pagar besi warga sekitar lokasi kejadian.
Selain itu, kakinya keseleo sehingga kesulitan untuk berjalan.
Dikonfirmasi soal penendangan ini, Kasatpol PP Bukittinggi, Joni Feri, mengelak disebut personilnya main kekerasan dalam penertiban itu.
“Apa buktinya, anggota main kekerasan,” tegas Joni Feri saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.
Sementara, Nasrul mengaku, mengingat persis oknum Satpol PP yang melakukan penendangan terhadap dirinya saat melintas.
“Seorang di antara dua penendang itu, saya ingat persis namanya,” ungkap Nasrul kepada wartawan.
Atas kejadian penendangan itu, Nasrul dibawa orang tuanya, Davidson ke rumah sakit untuk berobat pada Minggu dinihari itu.
“Visumnya sudah diambil oleh petugas rumah sakit,” ungkap orang tua Nasrul yang menegaskan, akan melaporkan peristiwa itu ke Polresta Bukittinggi, jika tidak ada penjelasan dari Kasatpol PP Bukittinggi terkait insiden itu.
Davidson, orang tua Nasrul yang asli gulai Bancah, sekarang tinggal di mato aia Gaduik, mengatakan, “anak saya Nasrul sedang mengantar kunci gudang ke tempat saya malam itu, di Posko Parik Paga Gulai Bancah, saat pulang, anak saya Nasrul tidak tahu sedang ada razia, lalu Nasrul ditendang oleh oknum Satpol PP”.
Menurut orang tua Nasrul, personel Satpol PP tidak melakukan upaya apapun terhadap insiden yang terjadi pada penertiban itu.
“Mereka tidak berbuat apapun atas insiden yang terjadi,” terangnya.
Sementara, informasi yang diperoleh dari sejumlah warga yang sempat merekam kejadian di telepon selulernya, diduga sempat diminta sejumlah oknum Satpol PP, untuk menghapus rekaman insiden itu.
(Adju)