ReformasiAktual.com, Lima Puluh Kota — Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman suku dan budayanya. Salah satu budaya tersebut adalah upacara adat Batagak Pangulu. Batagak Pangulu merupakan upacara adat Minangkabau untuk mengangkat pangulu (kepala adat/pimpinan sebuah suku) yang baru.
Secara umum Batagak pangulu bukan agenda rutin yang memiliki waktu tertentu melainkan bersifat kondisional dan fleksibel sesuai kebutuhan atau situasi masyarakat yang dinamis sehingga upacara Batagak pangulu hanya akan dilaksanakan apabila seorang penghulu adat sudah layak di ganti.
Seperti yang diselenggarakan Nagari Tarantang Kecamatan Harau, menggelar acara Baralek Gadang Batagak Pangulu (melewakan gelar) untuk 29 penghulu baru di Medan Nan Bapaneh Nagari Tarantang Kecamatan Harau. Yang turut dihadiri Danramil 05 Harau Mayor Inf Zul Padri mewakili Dandim 0306/50 Kota. Senin (5/4/2024).
Dandim 0306/50 Kota Letkol Inf Adri Asmara Yudha melalui Danramil 05 Harau Mayor Inf Zul Padri dalam keterangannya menyampaikan ucapan terimakasih kepada ninik mamak yang telah mengundang dan memintanya menghadiri prosesi malewakan gala tersebut.
Penghulu tidak datang dengan sendirinya tetapi datang dari kaumnya, disepakati oleh anggota kaumnya, yang ditinggikan oleh anak kemenakannya dan dibesarkan oleh masyarakatnya. Dalam istilah adat, tumbuh karena ditanam, tinggi karena dianjung dan besar karena diambuang.
Menurutnya, gelar yang dipangku hari ini, suatu saat nanti tentu juga akan diwariskan kepada anak-kemenakan, jadi penerusnya nanti sudah barang tentu juga paham dengan adat dan agama. Dari itu Ia berharap kepada panghulu kaum yang dilewakan agar mengajak dan merangkul anak kemenakan serta memberikan bekal pendidikan tentang adat, agama dan budaya.
Dandim berpesan kepada panghulu yang dilewakan agar dapat menjadi sitawa sidingin, kusuik nan kamanyalasai, karuah mampajaniah, sehingga harmonisasi maupun komunikasi dengan semua unsur dapat berjalan dengan baik
Terakhir dirinya berpesan kepada Niniak Mamak yang baru saja dilewakan atau yang telah melaksanakan sumpah, untuk dengan penuh rasa tanggung jawab dan ikhlas dalam menjalankan amanah yang ada di pundaknya.
“Harapannya kepada para penghulu yang baru dilewakan dapat berlaku seperti kayu besar dalam nagari yaitu sebagai tempat bersandar dan berlindung, penyejuk dan merupakan sosok yang dapat diteladani oleh anak kemenakannya, pungkas Dandim yang disampaikan Mayor Inf Zul Padri.