JELANG PEMILU, PEMKOT BEKALI ASN DAN TIM DESK MATERI INTELIJEN

Berita Kota205 Dilihat

PROBOLINGGO//
Gelaran Pemilu tinggal menghitung hari. Segala persiapan penyelenggaraannya terus dimatangkan, termasuk dalam hal tindak pencegahan gangguan keamanan. Oleh karena itu pemkot melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) mengadakan Dialog Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) bertajuk Cegah Tangkal Dini dan Intelijen Menjelang Pemilu Serentak Tahun 2024. Acara yang melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tim Desk Pemilu itu dilaksanakan pada Senin (12/2) pagi di gedung Paseban Sena.

Disampaikan oleh Kepala Bakesbagpol Muhammad Sonhadji, dialog ini bertujuan untuk melakukan upaya pencegahan melalui sistem peringatan dini guna merespon secara cepat dalam menyelesaikan permasalahan pada Pemilu Tahun 2024.

Hadir membuka dialog, Penjabat Wali Kota Nurkholis mengatakan bahwa materi cegah tangkal dini dan intelijen yang dibawakan oleh Dandim 0820 ini, makin melengkapi pengetahuan bagi ASN dan Tim Desk dalam pengaman pemilu di lapangan nanti.

“Pak Dandim itu kan pengalaman di bidang intelijen, itu lebih pada memberi bekal kepada kami selaku aparat, kalau yang urusan penyelenggara pemilu kan sudah kemarin-kemarin dari KPU, Bawaslu terus arahan dari kapolresta dan sebagainya,” jelas Nurkholis.

Selanjutnya, Nurkholis juga berpesan kepada warga Kota Probolinggo agar selama jalannya pemilu tidak mudah terprovokasi dengan hasutan dan informasi tidak jelas. “Jaga kondusifitas, Kota Probolinggo aman, masyarakat jangan mudah terprovokasi oleh hasutan, oleh info-info yang tidak jelas sehingga kita tetap guyub rukun sebagaimana pesan bu gubernur kemarin,” pesannya.

Mengawali paparan materi, Dandim 0820 Probolinggo Letkol Arm Heri Budiasto mengajak peserta dialog untuk bersama-sama belajar intelijen dari sebuah cuplikan film berjudul White House Down. Menurut Dandim, film tersebut memberikan nilai penting tentang cara mengamankan personil dan agenda, seperti dalam konteks pengamanan pemilu 14 Februari mendatang. “Bagaimana kita mengamankan personil, bagaimana mengamankan kegiatan kita, contohnya ke depan ada perhelatan atau pencoblosan di tanggal 14, itu juga harus aman,” terang Dandim.

Dandim juga menekankan pentingnya pengamanan terhadap pemberitaan. Ia mengingatkan agar hasil perhitungan sementara di TPS tidak disebarluaskan oleh orang yang tidak memiliki kewenangan. Hal ini untuk menjaga akurasi informasi dan mencegah terjadinya kecurigaan di masyarakat. “Misalnya setelah penghitungan nanti ada perolehan perhitungan itu harus aman, artinya tidak boleh dibagikan atau asal dikirim ke orang-orang tertentu, harus orang orang yang berkompeten, nanti bisa menimbulkan kecurigaan,” pungkas Dandim.

(Yuni nada)