Target Internet ke Sekolah Tidak Terpenuhi, Pemko Payakumbuh Tidak Berani Putus Kontrak Kerja Sama Dengan PT. Marawa

Daerah388 Dilihat

ReformasiAktual.com, Payakumbuh — Kongkalikong menyoal penunjukan PT. Marawa Transmisi Media sebagai layanan Provider internet di Kota Payakumbuh masih menjadi perbincangan, Pasalnya pihak PT. Marawa tidak sanggup memenuhi internet ke sekolah SD dan SMP di Payakumbuh sesuai dengan kontrak.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Payakumbuh Junaidi membenarkan hal itu, satu bulan selesai kontrak seharusnya PT. Marawa sudah masuk jaringannya ke SD dan SMP di Payakumbuh.

“Dalam kontrak dijelaskan, pihak PT. Marawa harus memenuhi jaringan ke seluruh SD dan SMP di Kota Payakumbuh, namun mereka mengatakan mendapat kendala terkait dengan perizinan di PUPR,” katanya, Selasa (27/02/2024).

Diketahui kontrak Pemko Payakumbuh dengan PT. Marawa pada awal tahun tanggal 2 Januari 2024 dengan kontrak lebih 1,8 Miliar, dan untuk pemenuhan ke setiap sekolah SD dan SMP 2 Februari kemaren sudah harus terpenuhi.

“Terkait dengan pemutusan kontrak dengan PT. Marawa walapun tertuang didalam kontrak pihak pemko Payakumbuh bisa dengan sepihak memutuskan, tentu ada prosedurnya, mulai dari pemanggilan dan sp 1 sp 2 dan lainnya,” kata Junaidi.

“Pihak PT. Marawa sudah kita panggil tadi 27 Februari, mereka menjanjikan 20 hari lagi akan tuntas untuk jaringan ke sekolah, begitupun dengan keterlambatan, mereka juga siap untuk menerima denda,” katanya.

Sebelumnya Payakumbuh dihebohkan dengan pihak Pemko mendepak Telkom dan memakai jasa layanan internet swasta untuk jaringan internet mereka. Pemko Payakumbuh menyebut kalau pihak Telkom tidak menayangkan harga penawaran dalam e-katalog dan juga penawaran harga Telkom jauh lebih tinggi dibandingkan PT. Marawa.

Hal itu lansung diluruskan oleh General Manager Government and Enterprise Service Telkom Regional 1 Sumatera, Suwito menurut Suwito mereka tidak mempermasalahkan pihaknya didepak oleh Pemko Payakumbuh.

Namun Suwito menurut Suwito Telkom tidak menampilkan harga dalam e-katalog itu tidaklah benar, Telkom merupakan perusahaan dibawah BUMN dan harga yang kita tawarkan dalam e-katalog pun bahkan lebih rendah dari PT. Marawa.

“Dalam Transit Domestik 600 Mbps dan dalam Fiber Optik Broadband 100 Mbps lengkap untuk sekolah-sekolah adalah Rp149,688 juta per bulan. Atau dalam setahun penawaran kita Rp1,796 miliar. Itu sudah termasuk mengcover titik SD dan SMP di Payakumbuh,” kata Suwito menjelaskan, ditulis Kamis (18/1) lalu.

Pihak Telkom sendiri meragukan kemampuan perusahaan yang baru dipilih Pemko Payakumbuh memenuhi layanan sesuai kebutuhan.

“Saya nggak yakin, perusahaan yang baru ini mampu mendeliver layanan fiber optik ke semua sekolah, karena tahun ini kita lihat di Kota Payakumbuh ada tambahan untuk 52 sekolah,” terang Wito beberapa waktu lalu.

PT. Marawa Transmisi media sendiri pernah bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, dimasa kepemimpinan Jasman Rizal sebagai Kepala Dinas Kominfotik Sumbar. Seperti diketahui saat ini Jasman menjadi PJ Walikota Payakumbuh.