Reformasiaktual.com//Secara beruntun, tak sampai sepekan Kabupaten OKU Timur menyabet 2 penghargaan sekaligus. Setelah menerima Penghargaan Anugerah Adipura Tahun 2023 dari Kementerian LHK RI, tepat pada ada hari ini Rabu, 6 Maret 2024 OKU Timur kembali menerima Penghargaan Bebas Frambusia dari Kementerian Kesehatan RI.
Penghargaan tersebut diserahkan dalam acara puncak peringatan World NTD Day di Puri Agung Convention, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat. NTD sendiri adalah Neglected tropical diseases atau Penyakit Tropis yang terabaikan, yang saat ini menjadi perhatian perioritas pemerintah di Bidang Kesehatan.
Kementerian Kesehatan RI pada Hari NTD Sedunia 2024 dengan tajuk Akhiri Kusta, Frambusia, Kaki Gajah, Cacingan, dan Demam Keong, acara ini mengusung tema “Bersatu dan Beraksi, Wujudkan Indonesia Bebas Penyakit Tropis yang Terabaikan” – United, Act, and Eliminate.
Kabupaten OKU Timur mendapatkan Sertifikat Bebas Frambusia yang diserahkan oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dan diterima langsung oleh Bupati OKU Timur Ir. H. Lanosin, M.T. Turut hadir pada acara tersebut Deputy WHO Representative to Indonesia Dr. Momoe Takeuchi, Dirjen Kesehatan Masyarakat dr. Maria Endang Suwiwi, MPH. dan Bupati Walikota yang mengenakan pakaian adat daerah masing-masing.
Pengha ini berkat tidak ditemukannya penyakit Frambusia di Kab. OKU Timur selama 3 tahun terakhir dengan dikuatkannya kegiatan yg telah dilakukan antara lain melakukan promosi kesehatan melalui PHBS di seluruh masyarakat, pemeriksaan Koreng di seluruh sasaran usia 1- 12 tahun melalui posyandu dan sekolah dasar, dan dilakukan puskesmas keliling di setiap desa untuk pelacakan koreng.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa penyakit terbagi menjadi dua yaitu Menular dan Tidak Menular, Penyakit menular berasal dari luar sementara penyakit tidak menular berasal dari dalam diri sendiri, artinya ada yang sakit atau rusak di dalam diri. Ia kuga menjelaskan penyakit menular lebih banyak di daerah tropis seperti Indonesia.
“Penyakit menular di daerah tropis juga terbagi dua, ada yang diurus dan ada yang terabaikan, sehingga dengan pengelompokan seperti ini semua dapat ditangani. Saya berpesan kepada seluruh Kepala Daerah baik yang hari ini mendapatkan sertifikat ataupun belum, agar kiranya dapat berperan aktif mengeliminasi penyakit tropis yang terabadikan ini”, ujarnya.
Di sela acara juga dilakukan Launching Obat Kista dan pembacaan komitmen bersama menjaga Kabupaten Kota Bebas Frambusia oleh Bupati Karawang H. Aep Syaepuloh, S.E. mewakilkan 99 Kabupaten Kota se-Indonesia yang menerima Sertifikat Bebas Frambusia dan dan Komitmen mengeliminasi Filariasis oleh Bupati Tasikmalaya H. Ade Sugianto mewakili 3 Kabupaten Kota yang menerima Sertifikat Eliminasi Filariasis (Kaki Gajah).
Bupati OKU Timur berujar syukur atas tidak ditemukannya penyakit Frambusia dalam 3 tahun terakhir sehingga mendapatkan pengakuan atau sertifikat dari Kementerian Kesehatan RI. Ia juga mengucapkan terimakasih mulai dari Dinas Kesehatan, tenaga kesehatan hingga seluruh lapisan masyarakat yang telah menjaga lingkungan dengan baik.
“Frambusia ini merupakan penyakit yang luar biasa, saya bangga dengan seluruh masyarakat OKU Timur, dengan bebasnya dari penyakit Frambusia artinya kebersihan dan lingkungan benar-benar sudah terjaga dengan baik. Maka atas diterimanya penghargaan ini, saya yakinkan Kabupaten OKU Timur Maju Lebih Mulia akan terwujud”, ungkap Bupati.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan OKU Timur Ya’kub, SKM. M.M mengatakan, “Penghargaan Sertifikat Bebas Frambusia ini tidak begitu saja kita peroleh, tentu dalam upaya menjaga lingkungan kita selalu mensosialisasikan kesehatan melalui PHBS, skrining koreng dan didukung dengan adanya pusk keliling. Alhamdulillah dalam 3 tahun terakhir kita bebas Frambusia, tentu kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Bupati atas segala dukungannya”.
Turut mendampingi Bupati OKU Timur, Kepala Dinas Kesehatan Ya’kub, SKM. M.M., Kepala Dinas Kominfo Hj. Sri Suhartati, S.E. M.M., Kepala Dinas PUTR Ir. Aldi Gurlanda, M.T, Kepala BPKAD Agustian Pahrimale, S.H. M.M., Kepala Bappeda Litbang Marius Markus, S.STP, Kepala DLH Feri Hadiansyah, S.T. M.M, Direktur RSUD OKU Timur dr. Sugihartono, dan Kabag ULP Mulawarman.Rilis: Krisna