Politikus Wanita Makassar, Siap Bertarung di Pilkada Selayar

Politik222 Dilihat

KEPULAUAN SELAYAR//ReformasiAktual.com – Jelang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Selayar yang akan dihelat pada 27 Nopember tahun ini, sedikitnya ada 18 Bakal Calon Kepala Daerah (Bacakada) bukan Bacawakada yang diwacanakan akan ikut berkompetisi memperebutkan partai pengusung yang dinyatakan lolos memperoleh kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) periode 2024 – 2029 hasil Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 14 Februari kemarin. Satu diantaranya seorang Srikandi Politik Makassar asal Onto Sapo yang sekaligus mantan Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Makassar Sulawesi Selatan (2018 – 2020).

        Ia adalah Dra Hj Andi Tjendranawati, M.Pd.I yang lahir di Selayar pada 21 Nopember 1960. Suaminya bernama lengkap Dr HM Arfah Bas’ha, M.Pd.I yang dikaruniai dua orang anak. Muh Lukman Arfah, S.Sos, M.Sos dan drg Nur Suryani Arfah. Tamat di Sekolah Dasar Negeri (SDN) tahun 1973 dan SMPN Selayar tahun 1976 bahkan hingga tamat di SMAN Selayar pada tahun 1980. Sarjana (S1) didapatkan di Institut Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (IKIP) Makassar tahun 1985 sedangkan Sarjana Magister (S2) di Universitas Muhammadiyah Makassar pada tahun 2011.

        Hj A Tjendranawati memiliki talenta dan pengalaman pekerjaan serta organisasi yang luar biasa. Pada tahun 1985 – 1990 sebagai Dosen Unismuh Makassar. Sebagai Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Makassar tahun 1986 – 1995. Guru SMAN Bontonompo Gowa tahun 1989 – 1991. Guru SMAN 13 Makassar tahun 1991 – 1994. Guru SMAN 2 Makassar tahun 1994 – 2002. Guru dan Wakasek SMAN 5 Makassar 2002 – 2016. Guru dan Kepala SMAN 20 Makassar tahun 2016 – 2018 dan terakhir sebagai Guru dan Kepala SMAN 1 Makassar tahun 2018 – 2020.

         Ia juga aktif berorganisasi. Diantaranya, Ketua Study Club Maipa Muslim 1981 – 1984. Ketua KOHATI HMI Cabang Ujung Pandang tahun 1983 – 1984. Wakil Ketua PW Nasyiatul Aisyiah Sulsel tahun 1990 – 1995. Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Masyarakat Selayar (DPP Permas) tahun 2001 – 2020. Pengurus Aisyiah Kota Makassar dan PWA tahun 1995 – 2022.

        “Demi demokrasi yang berkeadilan di Selayar maka semestinya juga ada calon dari kaum perempuan. Dalam beberapa bulan terakhir saya mencoba memonitor perkembangan Balon Bupati dan Wakil Bupati Selayar. Namun hingga hari ini, Minggu 28 April 2024 dari 17 Balon yang diwacanakan namun tak satupun muncul nama dari kaum perempuan. Setelah saya berpikir dengan jerni dan matang akhirnya saya mengambil keputusan meskipun agar terlambat tapi demi Selayar yang lebih baik saya menyatakan sikap akan ikut bertarung di Pilkada Bumi Tanadoang. Insha Allah.” 

          Dan inilah yang menginspirasi diri saya. Jika ada calon dari laki-laki maka alangkah juga bagusnya, ada dari kaum perempuan. Apalagi pada setiap pemilihan, baik itu Presiden, Gubernur, Walikota, Bupati dan bahkan Kepala Desa, pemilihnya didominasi oleh kaum perempuan dari pada pemilih laki-laki. Itu yang pertama. Dan kedua adalah jika berpaket antara perempuan dan laki-laki maka pemilihan itu akan lebih dinamis. Sebab pemikiran yang lahir dari perempuan kadang tidak dapat dipikirkan oleh laki demikian pula sebaliknya. Ada plus minus yang bisa didapatkan. Sebab akan saling melengkapi.” kata ibu dari drg Nur Suryani Arfah.

           Karena itu, Selayar untuk sebuah perubahan ke arah yang lebih maju seharusnya rakyat memilih calon pemimpin yang ingin membangun dari segala aspek kehidupan bukan calon yang hanya semata-mata memikirkan kepentingan pribadinya, keluarga dan kroni-kroninya. Awal saya memasuki arena perpolitikan dari Partai Amanat Nasional (PAN) di Kota Makassar. Dan terakhir saya bergeser ke Partai Ummat sebagai calon anggota DPRD Kota Makassar meliputi Rappocini, Makassar dan Ujung Pandang. 

       Apa yang menyebabkan sehingga kita berpindah partai dari PAN ke Partai Ummat ? Spontan dijawab,” Saya bukan pindah partai tetapi bergeser dari PAN ke Partai Ummat. Alasannya karena kedua partai ini adalah memiliki sumber dan induk yang sama yakni Prof Dr H Muhammad Amin Rais, M.A, PhD. Partai Ummat memanggil saya untuk sebuah perubahan. Dan saya diposisikan sebagai Ketua Perempuan Partai Umat (Ketua Permata). 

         Sebagai negara demokrasi mestinya masyarakat Selayar jangan memandang dari partainya. Tetapi masyarakat Selayar harus jeli melihat calon pemimpin lima tahun ke depan. Baik dari aspek potensi dan sumber daya yang dimiliki oleh seorang calon. Dan Sumber Daya Manusia (SDM) harus mendapat perhatian yang lebih serius jika Selayar ingin maju, berkembang dan berubah.” ujarnya lagi.

          Jelang Pilkada kata Andi Tjendranawati, masyarakat Selayar harus merubah pola pikir. Dalam menentukan pilihan sebagai penentu makmur dan sengsaranya rakyat, jangan hanya melihat uang semata. Jika kita memilih hanya karena uang maka neraka sudah pasti menunggu. Sebab yang memberi dan yang menerima keduanya akan masuk neraka. Sehingga diharapkan warga Selayar untuk berlomba-lomba masuk Surga dengan tidak menerima atau menolak pemberian dari Calon Bupati dan Wakil Bupati. 

         Pilihlah mereka yang beriman, berkualitas dan mempunyai kapasitas untuk memimpin dan membangun Selayar. Bukan karena uang sogokan. Dan sebagai pengalaman selama kurang lebih 20 tahun terakhir, apa yang kita lihat. Apa yang kita dapatkan. Oleh sebab itu, maka sudah seharusnya kita sadar dan menyadari. Tentu hanya sebuah penyesalan. Dari masa ke masa Selayar tak pernah berubah. Itu, itu saja.” imbuhnya prihatin.

         Seorang calon yang berkompetisi secara tidak sehat dan hanya mengandalkan uang maka ketika terpilih bukan lagi yang dipikirkan program untuk kesejahteraan rakyatnya tetapi justru ia akan lebih memikirkan dan lebih fokus pada fee proyek disetiap kegiatan. Sebab uangnya yang dihambur-hamburkan yang kita sudah terima akan dikembakikan. Pemimpin seperti ini sama sekali tidak memiliki mutu apalagi kualitas. Bukan bagaimana rakyatnya bisa sejahtera, makmur tapi bagaiamana dirinya bisa mendapatkan fee proyek.” kata dia mengaku prihatin.

        Mari kita memilih pemimpin lima (5) tahun ke depan yang ingin membangun dan mensejahterakan masyarakat dan rakyat Selayar tanpa membedakan antara suku, agama serta warna kulit bukan calon pemimpin yang akan membangkrutkan rakyat Selayar tapi pemimpin yang berpihak kepada kepentingan rakyat. Petani mesti disejahterakan demikian juga nelayan dan peternak terutama yang tidak memiliki pekerjaan dan mata pencaharian yang tetap.” kunci suami dari HM Arfah Bas’ha. 

       Adapun ke 18 Balon Bupati Kepulauan Selayar periode 2024 – 2029 yang diwacanakan akan ikut berkompetisi dalam memperebutkan partai pengusung pada Pilkada mendatang akan kita beritakan pada edisi selanjutnya.

(M. Daeng Siudjung Nyulle)