Takut Terjadi Longsor Kembali Gerak Cepat Kades dan Warga Swadaya Beli Hot Mix Tutup Jalan yang Retak

Daerah366 Dilihat

Reformasiaktual.com//Cisarua Bandung Barat- Menindaklanjuti keluhan masyarakat perihal Jalan Rusak di Kampung Cimeta, Desa Tugumukti, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Sabtu, 28 Mei 2024, Pemerintah beserta Staff Desa Tugumukti , RT / RW Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Linmas bergotong royong melaksanakan swadaya perbaikan jalan untuk sementara, sebelum adanya Rekonstruksi pekerjaan jalan oleh DPUTR.

Kondisi Jalan Kabupaten di wilayah Kampung Cimeta, Desa Tugumukti, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Tidak melakukan aksi demonstrasi atas kondisi jalan milik jalan Kabupaten yang rusak ini, Kepala Desa, warga bersama sejumlah komunitas justru menggelar aksi berupa melakukan perbaikan jalan dengan menggunakan dana swadaya masyarakat.

Dari lokasi perbaikan jalan terpampang poster bertuliskan, Hati-hati !!! Anda Memasuki Daerah Rawan Longsor, Mohon maaf perjalanan terganggu mengingat tengah dilaksanakan perbaikan jalan Kabupaten dari swadaya masyarakat dan komunitas. Namun dalam poster yang sama tertulis ‘Taat Pajak Jalan Rusak’ hal tersebut mengisyaratkan sindiran bagi Pemda Bandung Barat

Dikonfirmasi terkait perbaikan jalan milik Kabupaten dengan swadaya masyarakat, Kabid Bina Marga Kabupaten Bandung Barat melalui WhatsApp Asep Ige, belum memberikan keterangan, hanya membalas WhatsApp,” Kedap kang nuju rapat sareng pak PJ ( bentar kang lagi rapat sama pak PJ),” dari situ tidak ada lagi pemberitahuan di telpon beberapa kali tidak diangkat.

Kepala Desa Tugumukti Nandang Suherman sapaan akrabnya Bony mengatakan jalan sepanjang 9 kilometer itu merupakan akses utama ke empat desa yakni Desa Tugumukti, Desa Pasirkangu, Desa Cipada dan Desa Sadangmekar tembus kejalan raya Padalarang – Purwakarta.

“Ada empat dDesa di Kecamatan Cisarua yang mengandalkan akses jalan itu. Karena tidak ada akses alternatif,” kata Bony.

Menurut Kades Bony, kondisi jalan yang rusak parah dengan kondisi masih berupa Hot Mix itu membuat kendaraan sulit melintas dikarenakan banyak longsor sangat membahayakan, sudah lama seperti mobil Truk tidak bisa lewat, pada tau sepanjang jalan Cimeta tebing – tebingnya sangat tinggi bukan puluhan meter lagi tapi ratusan meter.

“Apalagi kalau sudah hujan deras, sangat susah melintas. Banyak mobil kecil dan motor, yang memilih nunggu jalan kering, karena takut tergelincir hingga terguling.

Kades Bony menyebut kondisi jalan tersebut membuat masyarakat di empat Desa kesulitan untuk menjual hasil bumi. Pasalnya untuk bisa sampai ke pasar Bekasi, pasar Cibitung,Jakarta, mobil Truk gak bisa harus dikepok pake mobil kecil, jadi dua kali kerjaan, itu sangat menghambat.

Kepala Desa Tugumukti Nandang Suherman / Bony berharap pemerintah kabupaten Bandung Barat melalui DPUPR segera memperbaiki jalan yang sudah puluhan tahun tidak ada realisasinya,” Pungkasnya

Ditempat yang sama Kepala Desa Pasirkangu Usep Nur Lubis, mengungkapkan, dengan adanya swadaya perbaikan Hot Mix jalan Kabupaten yang pada retak ini, setidaknya akan berdampak positif bagi kehidupan masyarakat sekitar. Setidaknya membuka isolasi untuk meningkatkan daya hidup masyarakat di berbagai bidang. Terutama di bidang perekonomian.

Selama ini, jalan aspal pada retak, apalagi kalau hujan sangat menghawatirkan takut rembes kalau tidak segera di tutup akan mengakibatkan longsor kembali, ini sangat sukar di lalui nantinya, sehingga menghambat kegiatan masyarakat di berbagai bidang. Tak heran banyak warga yang mengeluh dengan keadaan jalan rusak dan menyusahkan.

Kepala Desa Pasirkangu Usep Nur Lubis mengatakan permohonan perbaikan jalan tersebut telah diajukan sejak Bupati terdahulu hingga Plt Bupati Drs Arsan Latif M.Si, namun pengajuan tersebut tidak pernah mendapat jawaban yang pasti.

‘Kalau angin surga sudah sering kami dapatkan, bahkan rencananya tahun ini akan ada pembangunan dari dana CSR perusahaan. Namun kenyataanya sudah mau akhir tahun belum ada tanda-tanda jalan ini akan diperbaiki,” katanya.

Dia dan ribuan warga di empat Desa yang berjarak beberapa puluh kilometer dari Kecamatan Cisarua berharap pemerintah merealisasikan janji yang kerap diucapkan segera melakukan pembangunan yang merata.

“Harapan kami keinginan warga segera terwujud untuk meningkatkan roda perekonomian,” tutupnya

Aan Iyus RA