OKU TIMUR – Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten OKU Timur Feri Hadiansyah, ST MM menjelaskan jarak ideal sumur bor dengan septik tank minimal 10 meter. Sedangkan jarak antar sumur bor kurang lebih 50 sampai 100 meter.
Hal ini disampaikan mengingat masyarakat atau pelanggan PDAM yang membuat sumur bor imbas dari macetnya pasokan air dari PDAM Way Komering.
Pada kesempatan ini ia juga menjelaskan, dampak lingkungan sumur bor secara geologis dapat berpotensi mengakibatkan longsor. Lantaran pembangunan sumur bor yang jarak antara sumurnya terlalu dekat.
“Hal ini disebabkan pengambilan air secara terus menerus. Sehingga membentuk cekungan dibawah tanah. Oleh karena itu jika terlalu dekat jarak antar sumur bor potensi longsor akan semakin besar,” katanya, Selasa (09/07/2024).
Lanjut kata dia, lambat laun ketersediaan air bawah tanah akan berkurang. Sehingga semakin dekat jarak antar sumur bor akan semakin cepat air bawah tanah habis.
“Lalu dengan jumlah yang banyak mengakibatkan beberapa sumur bor yang tidak terlalu dalam akan kering hanya beberapa sumur bor yang dapat bertahan lama,” bebernya.
Menyikapi permasalahan PDAM Way Komering hal ini tentunya menjadi pekerjaan rumah bersama untuk mencarikan solusi terbaik.
Karena untuk kepentingan air bersih masyarakat, dengan sumberdaya air dari yang cukup memadai maka tentunya harus memperhatikan pelayanan yang paling utama.
“Mencari dana (APBN, HIBAH, Swasta) untuk memperbaiki fasilitas dan pengelolaan SDM adalah solusi hal yang harus kita pikirkan bersama,” ujarnya.
Sementara terpisah, Mulyadi salah satu pembuatan jasa sumur bor mengatakan, untuk proses pembuatan sumur bor ini tergantung dari kondisi kultur tanah. Biasanya untuk kedalaman 15 meter bisa memakan waktu kurang lebih selama 8 jam.
Sedangkan jika tanahnya terdapat berbatuan bisa lebih lama lagi bahkan sampai dua hari.
“Saya menerima panggilan jasa untuk membuat sumur bor ini sudah sejak lama. Kebanyakan masyarakat yang di dataran tinggi yang sulit sumber air. Ada juga masyarakat yang baru membuat rumah sehingga langsung membuat sumur bor,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan, beberapa waktu terakhir ini ada beberapa masyarakat yang membuat sumur bor mengunakan jasanya.
Di Kelurahan Paku Sengkunyit ini ada sekitar lima rumah yang sudah membuat sumur bor. Namun jarak rumahnya berjauhan.
“Untuk biaya pembuatan sumur bor ini dihitung per meter dengan harga Rp 100.000 per meternya. Harga tersebut tidak masuk pipa paralon dan juga lem pipa serta pompa air,” ucapnya.
Sedangkan untuk pipa paralonnya itu dari yang memesan sumur bor itu sendiri. “Ya kalau sekalian kami yang membelikan pipa paralon bisa juga. Namun kebanyakan masyarakat yang membuat sumur bor ini membeli sendiri pipa paralonnya,” pungkasnya.Rilis:krisna