Plh Disdik Jawa Barat Pastikan Tidak Ada Perundungan Saat Kegiatan MPLS Di SMKN 1 Cisarua

PENDIDIKAN191 Dilihat

Reformasiaktual.com//Bandung Barat
SMKN 1 Cisarua, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, memastikan tak ada perpeloncoan saat masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Para siswa baru tak dibebani dengan tugas yang tak realistis.

Kepala SMKN 1 Cisarua Raden Uung Syarif Kurnia SPd., M.T, mengatakan, MPLS dilakukan selama tiga hari. Pihaknya pun lebih mengenalkan situasi lingkungan di sekolah sebelum para siswa mulai belajar.

“Sejak lima tahun ke belakang sudah tak ada perpeloncoan. Siswa juga tidak disuruh bawa tugas yang aneh-aneh. Sekarang sifatnya lebih ke yang terkini, milenial, dan mendidik,” ucap Raden Uung Syarif Kurnia S. Pd, M.T usai membuka MPLS, Senin (15/7/2019).

“Siswa dan Guru SMKN 1 Cisarua Gelar Do’a Bersama Agar Diberi Kekuatan dan kesehatan, Ia telah mewanti-wanti panitia MPLS agar memberi pengenalan sekolah. MPLS di SMKN 1 Cisarua diikuti 432 siswa. Pihaknya pun mengarahkan siswa untuk memahami karakter belajar di SMKN 1 Cisarua.

“Waktu di SMP kan lebih umum belajarnya. Sekarang di sini dengan program berbeda mereka harus paham. Pada MPLS kali ini juga, ia menjelaskan, akan ada pemateri-pemateri yang kompeten,” terangnya

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, (Plh) Ade Afriandi saat berkunjung ke kampus SMKN 1 Cisarua, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, pada Selasa (16/ 07/2024). Ade meminta orang tua tidak berbuat curang dalam PPDB.

Plh Disdik Jawa Barat (Jabar) Ade Afriandi meminta Dinas Pendidikan di seluruh wilayah agar mengawasi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), bagi siswa baru tahun ajaran 2024-2025.

Plh Disdik Jabar Ade Afriandi mengatakan, semua jajaran khususnya yang menangani bidang pendidikan agar bisa mengikuti aturan MPLS jangan sampai ada kekerasan.

“Yang pertama tentu harus sesuai aturan MPLS, orientasi itu jangan ada kekerasan bagi siswa baru,” katanya

Dirinya menjelaskan, mengenai MPLS lebih kepada orientasi pengenalan dan semangat sekolah baru, jangan ada lagi kekerasan.

Karena menurut Ade, dirinya menentang betul yang namanya perundungan, jangan sampai ada lagi dimulai dari tahap awal saat sekolah.

Bahkan masa orientasi ini hanya diperlukan untuk mengakrabkan lebih bersifat bergembira jadi supaya anak semangat sekolah dengan lingkungan baru.

Namun dirinya menegaskan tidak boleh ada kekerasan dan itu tidak bisa mentolelir sama sekali adanya kekerasan di sekolah.

“Kami juga memerintahkan semua cabang dinas memantau ke lapangan, kalau ada perundungan silahkan laporkan.

Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan Zainul Arifin S.Pd, M.Pd, Gr. menyatakan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) akan berlangsung selama tiga hari itu dibuka secara simbolis di aula SMKN 1 Cisarua.

Dalam MPLS ini seluruh sekolah berkomitmen tidak ada praktik atau perilaku kekerasan dan perundungan kepada siswa baru.

Komitmen tersebut dibacakan oleh semua pihak melalui deklarasi Jabar Anti Kekerasan dan Perundungan sebelum kegiatan MPLS.

Zainul berharap deklarasi tersebut dijalankan oleh semua pihak selama MPLS.

“Dalam MPLS ini tidak ada kekerasan dan perundungan. Kita bersama-sama berkomitmen menghilangkan tindakan perundungan baik secara fisik maupun ucapan,” ungkap Zainul.

Materi MPLS yang disampaikan kepada siswa baru mencakup wawasan wiyata mandala, belajar efektif, kesadaran berbangsa dan bernegara, pendidikan karakter, tata krama siswa, kegiatan kesiswaan, dan profil pelajar Pancasila.

“Saya ingin pada MPLS ini semua siswa baru bergembira dan tidak tegang. Bangun karakter yang kuat kepada siswa baru dan tanamkan sejak awal nilai-nilai kejujuran dan bertanggung jawab, mewujudkan lingkungan belajar yang berkualitas, nyaman dan inklusif bagi semua,” pesannya

Para siswa baru yang mengikuti MPLS merupakan peserta yang telah dinyatakan lulus PPDB 2024 baik melalui jalur zonasi maupun prestasi.

“Untuk siswa dari jalur zonasi saya sarankan ke sekolahnya bisa jalan kaki supaya lebih sehat karena itu adalah salah satu tujuan dari jalur zonasi,” pungkasnya

Journalist Aan iyus RA***