Tanggamus,Reformasiaktual.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tanggamus November mendatang, diperkirakan bakal menjadi persahingan sengit antara dua Balon Bupati Dewi Handajani vs Moh Saleh Asnawi.
Mungkinkah pilkada nantinya akan menjadi rekonfigurasi kekuasaan. Berikut penjelasan penulis, Kimas Prasasti sang jurnalis kampung (Aktivis Sosial Tanggamus)
Belum hilang dari ingatan kita ingar bingar Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada 14 Feruari lalu, ditahun ini juga kita akan kembali mengelar pesta demokrasi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati yang akan dilaksanakan pada 27 November, atau 38 hari pasca pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 20 Oktober mendatang.
Secara keseluruhan pilkada serentak yang akan dilaksanakan untuk memilih 37 Gubernur dan Wakil Gubernur, 93 Wali Kota dan Wakil Wali Kota kemudian 415 Bupati dan Wakil Bupati. Sementara untuk Kabupaten yang berjuluk Bumi Begawi Jejama diperkirkan akan berlangsung sengit head to heat. Moh Saleh Asnawi vs Dewi Handajani.
Keduanya bakal didukung partai-partai dengan dinamika internal mereka yang akan sangat menentukan hasil ahir kontestasi. Berikut profil kandidat, pengalaman kerja dan politik serta dukungan yang mereka miliki dan juga perolehan kursi DPRD hasil Pileg 2024.
Moh Saleh Asnawi, sebagai kader Partai Gerindra juga sudah mendapatkan rekomendasi dari Partai Amanat Nasional (PAN) serta mendapatkan surat tugas dari PKB dan PPP dan kemungkinanan akan ada partai lain yang akan merapat menjadi koalisi besar.
Saleh Asnawi memiliki rekam jejak yang kuat dalam dunia politik dan pemerintahan. Sebagai seorang politisi senior, ia pernah menjabat sebagai anggota DPRD di beberapa periode dan ketua DPD Partai Nasdem Tangerang Selatan memiliki segudang pengalaman, mempunyai kepribadian yang santun kepemimpinannya dikenal tegas dan berorientasi pada hasil dengan berbagai program pembangunan yang berhasil dijalankan selama masa jabatannya.
Keterlibatannya dalam berbagai proyek infrastruktur dan pengembangan ekonomi lokal memberikan keuntungan tersendiri dalam memahami kebutuhan masyarakat tanggamus, selain itu, Moh Saleh Asnawi juga sukses dalam mengelola beberapa perusahaan, yang menunjukkan kemampuannya dalam aspek manajerial dan bisnis.
Moh Saleh Asnawi diperkirakan akan mendapatkan dukungan signifikan dari partai-partai besar seperti Gerindra, PAN, dan kemungkinan PKB dan PPP. Partai Gerindra membawa basis pemilih yang kuat dan solid, kemudian PAN menambah jaringan luas dikalangan pemilih tradisional dan modern. Sementara dukungan PKB dan PPP yang memiliki basis massa muslim tradisional, sehinga semakin melengkapi koalisi ini dengan kekuatan yang lebih besar.
Dilain pihak dukungan dari Grassroots atau akar rumput PKS yang belum bisa ditebak akan berlabuh kemana. Kalau melihat dinamika dilapangan, PKS mungkin akan menjatuhkan pilihan dengan Dewi Handajani. Namun banyak kader muda dan grassroots PKS yang lebih mendukung Moh Saleh Asnawi, ini terlihat beberapa caleg PKS pileg 2024 dan tim sukses mereka telah ikut mempromosikan Moh Saleh Asnawi, menandakan adanya dukungan riil dari lapisan bawah partai ini.
Dipihak petahana, Dewi Handajani, sudah mendapatkan rekomendasi partai NasDem dan PDI-P. Disisi lain Dewi Handajani sebagai petahana dan memiliki pengalaman yang kaya dalam administrasi pemerintahan lokal. Sebagai bupati, Dewi telah memimpin Tanggamus dengan fokus pada program-program pembangunan berkelanjutan, peningkatan pelayanan publik, dan penguatan sektor pendidikan serta kesehatan.
Kepemimpinannya selama periode sebelumnya menunjukkan stabilitas dan keberlanjutan dalam pengelolaan pemerintahan, serta dedikasinya terhadap pelayanan publik dan kemampuannya dalam memimpin proyek-proyek besar menjadi nilai tambah dalam pencalonannya kembali, iq juga memiliki pengalaman sebagai bupati selama satu periode penuh, yang memberikan kepastian atas efektivitas dan keberhasilan program-programnya.
Dewi Handajani telah mendapatkan dukungan NasDem melalui pendekatan progreaifnya yang menawarkan akses kepemilih yang mencari inovasi dan perubahan. Sementara itunPDI-P dengan basis massa loyal kepada wong cilik dan jaringan politik yang luas, memperkuat posisi Dewi Handajani sebagai kandidat yang kompetitif.
Potensi dukungan dari PKS, jika PKS memberikan dukungan resmi kepada Dewi Handajani, akan lebih memperkuat koalisinya lebih lanjut. Namun demikian sang petahana harus mampu menarik dan mempertahankan dukungan dari basis pemilih PKS yang mungkin lebih condong ke Moh Saleh Asnawi, tantangan ini membutuhkan strategi komunikasi yang efektif. ( Syukri )