Reformasiaktual.com//Bandung Barat-
Sebanyak 21 Kepala Keluarga korban tanah longsor di Desa Cibenda Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat sampai saat ini masih bertahan di balai desa Cibenda .
Para pengungsi berharap pemerintah sesegera merelokasi mereka ketempat yang aman setelah kondisi pemukiman mereka dinyatakan tidak layak ditempati karena struktur tanah di lokasi tempat mereka mengancam keselamatan warga.
Menurut kepala Desa Cibenda Abdul Rohman l saat di wawancara awak media mengatakan
pasca bencana Desa cibenda pada tanggal 24 Maret 2024 sampai sekarang sekitar 22 Kepala keluarga masih bertahan di balai desa cibenda.
” Kami dari pemerintah desa memohon kepada pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten agar lebih memperhatikan lagi untuk sesegera melakukan relokasi bagi warga pengungsi ” Ujarnya
Abdul menghawatirkan kondisi kejiwaan para pengungsi yang masih bertahan di pengungsian.
” karena dilihat dari mental para pengungsi sudah mulai jenuh takutnya ada mental trauma nya terjadi lagi, jadi saya mohon lebih di perhatikan lagi untuk korban’ bencana alam yang ada di desa cibenda ini yaitu relokasi dan pengadaan lahannya.” Ungkapnya.
Lanjut Abdul pihaknya sudah mengajukan untuk relokasi, beberapa Kepala keluarga Yang wajib di relokasi kita sudah ajukan ke BPBD dari BPBD sudah diajukan ke BNPB .
” Alhamdulillah kami sudah mendapatkan informasi pengajuan sudah di tahap peng SK an, tapi tetap meskipun untuk rumah sudah siap di bangun ataupun sudah di SK untuk anggaran tapi kan kalau lahannya belum siap tetap aja bisa mangkrak,” katanya
Karena pihak Pemerintah Desa Cibenda tidak memiliki tanah carik yang kosong semuanya sudah di isi untuk pemakaman umum,
” Jadi kami mohon kepada pihak pemerintah untuk bisa merealisasikan pembebasan lahan sekitar 5000 meter dengan kisaran harga 500 juta rupiah untuk penyediaan lahan relokasinya.” Imbuhnya.
Dirinya sudah mengajukan lahan kepada Pemda berupa surat dan permohonan pembebasan lahan sudah kami layangkan kepada pihak pada melalui BPBD kabupaten, dan lokasinya dekat dengan pengungsian sekitar 1 Km dan lebih aman.
” Sampai saat ini saya masih bingung , ketika saya sampaikan surat permohonan pembebasan lahan tapi belum ada jawaban dan kajian dari pihak Geologi untuk lahan relokasi tersebut sedangkan kami pihak pemerintah desa serta.masyarakat sudah mulai kewalahan dan ingin cepat hidup normal.kembali,” terangnya .
Dirinya berharap dan memohon kepada bapak PJ Bupati perhatian nya supaya pengungsi atau korban tanah Longsor di desa cibenda agar cepat cepat bisa direlokasi.
Disinggung tentang ketersediaan logistik bagi para pengungsi ,Abdul Rohman menegaskan bahwa ketersediaan logistik masih relatif aman untuk dua bulan ke depan.
” Logistik dari awal sudah kita satu pintu kan , Alhamdulillah sampai sekarang dari pasca bencana 4 bulan masih ada, cuma di perkirakan logistik paling bisa bertahan 6 bulan dari bencana, jadi ketersediaan logistik cukup untuk 2 bulan ke depan.” Ujarnya.
Dirinya juga menjelaskan untuk logistik selanjutnya saya ga tahu , dan akan kita pikirkan karena ini jadi kewajiban kami selaku pemerintah desa .
” kalau misal dari pihak pemerintah pusat atau provinsi dan kabupaten bisa memperhatikan lagi ya.syukur Alhamdulillah, dan untuk memenuhi kebutuhan dasar pihak desa menyediakan dapur mandiri” pungkasnya.
(A. Abr RA***)