Asmar dan Muzamil Berziarah ke Makam Raja Fisabilillah di Pulau Penyengat

Daerah248 Dilihat

Reformasiaktual.com//Tanjung Pinang, 11 September 2024 – Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti, Asmar dan Muzamil, melaksanakan ziarah ke makam Raja Fisabilillah di Pulau Penyengat, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Rabu (11/9).

Kunjungan ini merupakan bagian dari niat mereka untuk menghormati leluhur serta memperkuat ikatan spiritual dengan tanah kelahiran mereka.

Asmar menyatakan bahwa niatnya untuk berziarah ke makam Raja Fisabilillah sudah ada sejak lama. “Saya sudah lama berniat menziarahi makam Raja Fisabilillah karena di sini juga terdapat makam leluhur kami, Daeng Celak,” ujar Asmar kepada media.

Dia juga mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan yang diberikan untuk melaksanakan ziarah tersebut. “Alhamdulillah, niat kami akhirnya terwujud. Saya juga membawa Muzamil untuk bersama-sama menunaikan niat ini,” tambahnya.

Pulau Penyengat, yang terletak sekitar 6 kilometer dari pusat Kota Tanjung Pinang, dapat diakses dengan perahu motor (klotok) dengan tarif Rp10.000 per orang. Pulau ini memiliki sejarah panjang sebagai pusat Kerajaan Riau-Lingga dan menjadi tempat peristirahatan sejumlah tokoh penting, termasuk Raja Ali Haji, pengarang Gurindam Dua Belas, yang juga dimakamkan di sana.

Makam Raja Ali Haji di Pulau Penyengat menjadi salah satu destinasi utama ziarah berkat peran penting beliau dalam perkembangan sastra Melayu dan bahasa Indonesia. Beliau dikenal melalui karya-karyanya yang mendalami tradisi kesusastraan Islam dan Melayu, termasuk Gurindam Dua Belas yang ditulis pada 1847.

Atas kontribusinya dalam bidang kebudayaan dan bahasa, Raja Ali Haji diakui sebagai pahlawan nasional Indonesia.
Selain makam Raja Ali Haji dan Raja Fisabilillah, Pulau Penyengat juga merupakan tempat bersejarah lainnya, seperti Masjid Sultan Riau dan Istana Kantor.

Ziarah ini tidak hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah, tetapi juga kesempatan untuk merenungi nilai-nilai spiritual dan budaya yang diwariskan oleh para leluhur.
Pulau Penyengat kerap dijadikan tujuan wisata religi dan budaya bagi para pengunjung yang ingin mengenang tokoh-tokoh besar serta mengeksplorasi situs-situs bersejarah di kawasan ini.