Reformasiaktual.com//PROBOLINGGO,
Sidomukti Amolod Festival 2024 yang digelar oleh warga Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kraksaan bersama panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Maulid Nabi Muhammad SAW resmi berakhir pada Minggu (29/9/2024) malam. Kegiatan yang digelar di depan Masjid Nurul Latief ini diikuti oleh berbagai tokoh agama, tokoh masyarakat dan masyarakat.
Puncak kegiatan ini diramaikan dengan kegiatan Ishari dan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Hal ini menegaskan semangat kebersamaan dan saling menghargai antar umat beragama.
Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjen Pol Ahmad Nur Wahid, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur H Akhmad Sruji Bahtiar, Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana, Staf Khusus Kepresidenan RI Noer Syamsu Zakaria, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi serta Lurah Sidomukti Ro’inudin..
Dalam kesempatan tersebut, panitia menyerahkan piagam penghargaan kepada beberapa tokoh sebagai Warga Kehormatan Kelurahan Sidomukti. Penghargaan tersebut diberikan kepada Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjen Pol Ahmad Nur Wahid, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur H Akhmad Sruji Bahtiar dan Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana. Hal ini sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka dalam menciptakan suasana aman dan kondusif selama Sidomukti Amolod Festival 2024.
Ketua Panitia PHBI Maulid Nabi Muhammad SAW Mahrus Ali menyampaikan rasa syukurnya atas kesuksesan Sidomukti Amolod Festival 2024. “Semoga tahun-tahun selanjutnya kita bisa mengadakan kegiatan seperti ini lagi. Di Kelurahan Sidomukti ini terdapat tiga gereja yang merupakan bentuk toleransi masyarakat yang sangat besar,” ungkapnya.
Sementara Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana mengapresiasi pelaksanaan Sidomukti Amolod Festival 2024 yang berlangsung aman dan lancar selama tiga hari. “Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk masyarakat dan kami berharap dapat diadakan lagi tahun depan dengan lebih meriah dengan melibatkan masyarakat dari daerah sekitar juga,” tegasnya.
Sedangkan Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjen Pol Ahmad Nur Wahid menekankan pentingnya kebhinnekaan dan toleransi di Indonesia. Ia membandingkan Indonesia dengan negara-negara Islam lainnya yang sering kali menghadapi masalah internal, meskipun mayoritas penduduknya Muslim. “Indonesia merupakan contoh negara yang memiliki tingkat toleransi yang tinggi. Kita harus terus menjaga kerukunan dan saling menghormati,” ungkapnya.
Kegiatan ini bukan hanya sebagai ajang perayaan keagamaan, tetapi juga menjadi simbol keberagaman dan kerukunan antar umat beragama di Kelurahan Sidomukti. Masyarakat berharap kegiatan semacam ini dapat menjadi tradisi yang terus berlanjut, memperkuat tali persaudaraan dan toleransi di tengah keberagaman.
( Yuni nada RA)