Banjar, ReformasiAktual.com//Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Banjar menggelar kegiatan ” Camping Ground Nusa Indah Situ Mustika ” selama dua hari, dimulai pada Jumat (11/10/2024).
Kegiatan ini diikuti 40 orang peserta terdiri dari mahasiswa dan organisasi Cipayung, yakni PMII, GMNI, HMI, dan IMM serta Saka Adhyasta, yang berfokus pada pendidikan pengawasan partisipatif dalam rangka Pilkada Serentak 2024.
Acara di buka oleh Ketua Ketua Bawaslu Kota Banjar, Rudi Ilham Ginanjar, di dalam sambutannya ketua Bawaslu menegaskan, pentingnya peran serta mahasiswa dalam menjaga integritas pemilu dan sekaligus di berikan wawasan sebagai pengawasan di pemilu serentak 2024.
Rudi sebagai ketua bawaslu kota banjar mengungkap kan bahwa mahasiswa atau pelajar memiliki potensi besar sebagai agen perubahan yang dapat berkontribusi dalam mengawasi jalannya Pilkada 2024. Mereka harus menjadi pelopor dalam menciptakan pemilu yang jujur dan adil.
Acar Camping ini, di rancang dalam pembekalan wawasan di dalam pengawasan dan dirancang sebagai sarana pembelajaran intensif selama dua hari, di mana para peserta diberikan berbagai materi terkait tugas dan tanggung jawab pengawas pemilu. Selain itu, mereka juga diajarkan teknik-teknik pengawasan untuk mendeteksi dan mencegah potensi pelanggaran Pemilu 2024.
Seluruh komisioner Bawaslu Kota Banjar turut hadir dan memberikan materi tentang pengawasan pemilu. Dan narasumber dari Akademisi. Salah satu materi yang ditekankan adalah bagaimana mahasiswa dapat bekerja sama dengan Bawaslu dalam menciptakan pemilu yang bebas dan damai dari politik uang dan penyebaran hoaks.
Para mahasiswa dari segmen Cipayung sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka menyadari betul bahwa peran mereka tidak hanya sebagai pemilih, akan tetapi juga sebagai pengawas yang turut andil dalam menjaga kejujuran pemilu, (Jurdil).
Acara camping pengawasan ini berlangsung hingga dua hari, dimulai dari hari jumat 11 Oktober 2024 sampai hari Sabtu (12/10/2024), diharapkan dengan ada ny kegiatan ini dapat melahirkan mahasiswa yang lebih kritis dan proaktif dalam mengawal proses demokrasi di Kota Banjar. Kegiatan diakhiri dengan simulasi pengawasan di lapangan, di mana para peserta diminta mengidentifikasi potensi pelanggaran pemilu.
“Kami pasti kan proses pemilu berjalan dengan bersih, jujur, adil dan transparan. Sehingga Mahasiswa ini akan menjadi kekuatan besar dalam mewujudkan hal tersebut,” pungkasnya. A. Pepep