OKU TIMUR – Dimasa kepemimpinan Bupati Ir H Lanosin MT dan Wabup Yudha bahasa daerah Komering masuk perdana mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek).
Sejak berkomitmen memajukan daerah, Kabupaten yang juga sebagai lumbung pangan ini satu-satunya perwakilan dari Provinsi Sumatera Selatan yang berhasil menerima penghargaan tersebut.
Piagam dan pelakat penghargaan itu diterima langsung Ir H Lanosin MT dan diserahkan oleh Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto.
Diketahui bahasa Daerah Komering menjadi pelajaran Muatan Lokal (Mulok) di sekolah sekolah yang ada di Bumi Sebiduk Sehaluan.
Siswa Sekolah Dasar (SD)mulai dari Kelas 1 sampai 6 diwajibkan mengikuti pelajaran 1 kali dalam seminggu selama 2 jam mata pelajaran bahasa Komering baik berbentuk tulisan maupun secara lisan.
Begitu juga untuk siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) KELAS 7, 8, 9 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Kelas 10,11, 12.
Pelajaran Bahasa Komering yang diberikan kepada para siswa yaitu berbentuk tulisan yang harus diartikan.
Selain lisan, Pelajaran itu juga dengan menggunakan metode menyusun kosa kata bahasa Komering yang diacak dan harus disusun menjadi ejaan bahasa Komering yang benar.
Dengan didapatnya penghargaan tersebut, menjadi kado spesial bagi Pemkab OKU Timur pada momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024.
Penghargaan diserahkan saat Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Nasional dan Rapat Koordinasi Penguatan RBD antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Penghargaan ini diberikan atas dukungan kerjasama dan kontribusinya dalam menyukseskan program pelestarian bahasa daerah, dalam platform merdeka belajar episode ke-17, revitalisasi bahasa daerah, yakni Bahasa Komering.
Ir H Lanosin MT mengaku bangga atas capaian dan penghargaan tersebut. “Saya bangga revitalisasi bahasa Komering menjadi salah satu yang terpilih,” kata Enos sapaan akrabnya.
Apalagi di Indonesia hanya 20 daerah yang mendapatkan penghargaan dari Mendikbudristek RI tersebut.
“Saya berharap warga OKU Timur khususnya Komering bangga dan bersyukur atas capaian ini,” katanya.
Lanosin juga menyampaikan bahwa wujud dari kebanggaan tersebut bahasa Komering digunakan dan diaplikasikan di kehidupan sehari-hari.
“Penuturan bahasa ibu merupakan wujud kebanggaan kita terhadap bahasa daerah,” pungkasnya.
Diketahui penghargaan ini didapat berkat komitmen Pemkab OKU Timur yang terus konsisten melakukan revitalisasi bahasa daerah (komering).
Mulai dari pelaksaan revitasisasi, Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat kabupaten dan provinsi, hingga pengimbasan kepada guru-guru.
Selain itu, Pemkab OKU Timur melalui Disdikbud OKU Timur telah memasukan bahasa daerah Komering menjadi pelajaran Muatan Lokal (Mulok) di sekolah-sekolah.
Dimasa jabatannya Bupati Lanosin dan Yudha, OKU Timur menerima penghargaan bersama 19 kepala daerah lainnya se-Indonesia. Bahkan OKU Timur satu-satunya perwakilan dari Provinsi Sumsel.
Lanosin dan Yudha selalu berinovasi bersama Disdikbud dalam melestarikan budaya bahasa Komering.
Berkat dukungan tersebut, mampu mendorong semangat insan pendidikan dalam melakukan pelestarian bahasa khususnya bahasa Komering.
Sehingga hari ini OKU Timur mendapatkan penghargaan dari Balai Bahasa tentang revitalisasi bahasa daerah berkat semangat daripada teman-teman insan pendidikan.
Bahkan Badan balai bahasa Indonesia Provinsi Sumatera Selatan memberikan penghargaan kepada Bupati OKU Timur H Lanosin ST atas capaian dalam melaksanakan ujian kemahiran berbahasa Indonesia (UKBI) adaptif merdeka tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah menengah pertama dilingkungan Dinas pendidikan dan kebudayaan yang dinilai terbanyak se- Indonesia, Senin (14/11/2022).
Penghargaan diserahkan langsung oleh kepala badan pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia provinsi Sumatera Selatan, sekaligus lounching kamus bahasa Komering dilanjutkan penyerahan kamus bahasa kepada Dinas perpustakaan dan Kearsipan serta penghargaan kepada Universitas Nurul Huda Sukaraja.
Ir H Lanosin, ST menyampaikan apresiasi kepada Dinas pendidikan dan kebudayaan karena melaksanakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi pelajar untuk menanamkan kecintaannya terhadap bahasa Indonesia serta meningkatkan pengetahuan pemahaman mengembangkan Literasi dan membentuk insan dalam pelestarian bahasa.
”Kita sadar pengembangan era globalisasi yang saat ini perlu nya kita meningkatkan pengetahuan mempersiapkan agar nilai bahasa tidak digerus perkembangan jaman, Adanya kegiatan ini saya berharap para pelajar dapat melestarikan bahasa Indonesia dan bahasa daerah dengan baik dan benar melalui Tri gatra bahasa.
Kita sadar lanjutnya, Pengembangan era globalisasi yang saat ini perlu nya kita meningkatkan pengetahuan mempersiapkan agar nilai bahasa tidak digerus perkembangan jaman.
“Dengan adanya kegiatan ini saya berharap para pelajar dapat melestarikan bahasa Indonesia dan bahasa daerah dengan baik dan benar melalui Tri gatra bahasa, Utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah dan kuasai bahasa asing,” Jelas Enos.
Dia juga sangat mengapresiasi langkah baik balai bahasa provinsi Sum-sel karena mau bersama-sama melestarikan bahasa daerah melalui kamus bahasa Komering dan segera kita launching pengunaannya.
”Semoga melalui kamus bahasa Komering para pelajar mampu memahami dan bisa menggunakan bahasa tersebut dalam kehidupan sehari-hari sebagai langkah untuk menjaga pelestarian budaya leluhur suku Komering yang merupakan suku asli kabupaten OKU Timur,” Ujarnya.
Diketahui muatan lokal budaya Komering akan di gunakan pada tahun ajaran baru 2021 ini untuk Taman Kanak Kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama
Lanosin dan Yudha juga berterima kasih kepada para siswa, guru, pengawas dan kepala sekolah beserta jajaran pejabat fungsionalyang sudah membantu berjalannya program ini.Rilis Krisna