Puluhan hamba Tuhan Belum Menerima Insentif, Kabag Kesra: Pembayaran insentif diakibatkan Laporan yang Belum di masukkan

Daerah93 Dilihat

Reformasialtual.Com/Bitung — Puluhan hamba Tuhan sambangi Kantor Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Bitung untuk meminta penjelasan terkait soal pembayaran insentif.

Informasi yang dirangkum dari 705 hamba Tuhan yang terdaftar penerima insentif dari pemerintah Kota Bitung, baru 205 orang yang telah dibayarkan.

Hal itu dikatakan oleh salah satu hamba Tuhan yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut. Kehadiran puluhan hamba Tuhan diterima langsung Kabag Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Bitung, Siske S.T., Mongkareng.

“Kami datang untuk meminta jawaban. Dari 705 hamba Tuhan baru 205 yang menerima sisanya 500 hingga hari ini belum juga menerima insentif tersebut,”kata para hamba Tuhan saat ditemui sejumlah wartawan, Kamis (24/10/2024).

Lebih lanjut Kata para hamba Tuhan, bahwa kami sangat menyesalkan pembayaran insentif tidak dilakukan secara bersamaan namun hanya di pilah-pilah. Harapannya yang sisa belum menerima dapat segera direalisasikan.

“Kami tidak tahu kendalanya apa. Tetapi ketika yang lain sudah terima dan yang lain belum, maka kami perlu mencari jawabannya,” jelas puluhan hamba Tuhan.

Ditambahkan para hamba Tuhan, pihaknya sudah mendapatkan kepastian dari Kabag Kesra bahwa dalam minggu berjalan ini akan segera diselesaikan atau dibayarkan.

“Informasi hari ini akan diselesaikan administrasinya dan besok akan dibayarkan,” ungkap para hamba Tuhan.

Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Bitung, Siske ST Mongkareng saat dikonfirmasi sejumlah media mengatakan, keterlambatan pembayaran insentif hamba Tuhan diakibatkan laporan yang belum dimasukkan.

Mongkareng menyebut, wajib bagi hamba Tuhan memasukkan laporan kegiatan karena itu diminta oleh BPK.

“Syarat laporan itu harus karena diminta oleh BPK sebagai laporan pertanggungjawaban,” ungkap Siske Mongkareng.

Lebih lanjut Siske Mongkareng menyatakan bahwa, salah satu kendala terlambatnya pembayaran insentif hamba Tuhan akibat kondisi keuangan daerah yang tidak stabil.

“Selain faktor laporan yang belum dimasukkan, kendala lain yakni kondisi keuangan daerah yang tidak ada,” ungkap Mongkareng.

(SDU)