Reformasiaktual.com//Kabupaten Sukabumi-Dinas kesehatan mengadakan acara Rangkaian Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-60 Wilayah I Kabupaten Sukabumi di GOR Palabuhanratu, Senin (28/10/24).
Acara di hadiri Bupati Sukabumi H.Marwan Hamami ,serta Kadis kesehatan Kabupaten Sukabumi Agus Sanusi,terlihat juga Dandim 0622,serta ketua Apekasi kabupaten Sukabumi serta para camat ,tidak terkecuali juga kepala puskesmas SE dapil I ikut menghadiri acara.
Tenaga Kesehatan (Nakes) menjadi garda terdepan dalam menyehatkan bangsa dan negara. Perannya begitu vital, sehingga tidak sembarangan orang dapat menjadi nakes.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Agus Sanusi mengatakan, terdapat empat indikator yang harus dimiliki seorang nakes, di antaranya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
“Apabila keempat hal ini dimiliki, maka Kabupaten Sukabumi mampu mencetak generasi bangsa yang berkualitas untuk menyongsong Indonesia Emas di masa depan,” jelas Kadis kesehatan Agus Sanusi
Dalam kesempatan itu, Agus meminta para nakes untuk lebih menyosialisasikan dan mengajak masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Serta berperan aktif dalam upaya menjaga lingkungan.
“Lindungi diri dan keluarga dari berbagai isu penyakit. Terapkan pola hidup bersih dan sehat sebagai bentuk transformasi kesehatan untuk Indonesia Maju,” ajaknya.
Sementara itu Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, menekankan nakes di wilayah satu agar mampu mengevaluasi berbagai program kesehatan yang terintegrasi, dan mampu menyelesaikan berbagai isu kesehatan, di antaranya stunting.
“Saya titip para tenaga kesehatan di wilayah untuk terus memperbaiki pelayanan kepada masyarakat. Karena nakes sebagai ujung tombak pembangunan manusia. Saya meminta ada terobosan yang membawa perubahan sosial secara signifikan terhadap lingkungan dan masyarakat,” ujarnya.
Bupati Sukabumi H.Marwan Hamawi soroti Terkait stunting , Pemetaan atau road map-nya menjadi hal yang sangat penting dilakukan oleh semua profesi kesehatan di bawah naungan Dinkes. Sehingga akan menentukan langkah intervensi.
“Road map intervensi ini akan melihat persoalan yang mendasarinya, apakah stunting ini akibat faktor genetik atau fakor gizi. Keduanya sangat berbeda dan tidak bisa disamakan,” tegasnya.
“Saya harap seluruh nakes bisa memberikan dampak positif terhadap penurunan angka stunting di Kabupaten Sukabumi. Bila perlu, Bhabinkamtibmas juga bisa membantu teman-teman nakes untuk mengentaskan isu stunting di setiap wilayah,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut juga di gelar perlombaan perlombaan salah satunya senam kreasi ,peserta perwakilan dari pada Puskesmas sedapil satu.
Asep T