Reformasiaktual.com//Bandung Barat
KBB – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung terciptanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang jujur dan adil (jurdil) pada Pilkada Serentak 2024.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, PWI KBB bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) KBB mengadakan sosialisasi dan diskusi yang melibatkan media, dengan tujuan meningkatkan partisipasi pemilih.
Acara sosialisasi ini dilangsungkan di Sekretariat PWI KBB, Kecamatan Ngamprah, pada 8 November 2024 ini turut dihadiri oleh Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia KPU KBB, Deni Firman Rosadi.
Dengan target partisipasi pemilih mencapai 90 persen, kegiatan ini menekankan pentingnya peran media dalam mendorong masyarakat untuk turut serta dalam pemilihan.
Ketua PWI KBB, Hendra Hidayat, menegaskan bahwa kolaborasi antara media dan KPU menjadi langkah strategis dalam mencapai Pilkada yang jurdil.
“Komitmen PWI KBB adalah untuk sukseskan Pilkada Serentak 2024 dengan mengajak peran aktif seluruh elemen masyarakat. Melalui pemberitaan yang faktual, media dapat menarik minat masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya,” ujar Hendra.
Ia menyebut, sosialisasi yang dilakukan PWI KBB ini bertujuan meningkatkan peran media dalam mendukung partisipasi pemilih di Pilkada Bandung Barat.
“Kami berharap, dengan adanya sosialisasi ini, media semakin optimal dalam mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin yang berintegritas dan kredibel,” tambah Hendra.
Sementara itu, Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia KPU KBB Deni Firman Rosad mengungkapkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat pada pemilu dan pilkada di Bandung Barat masih bervariasi.
Sebagai contoh, kata dia, pada Pemilu 2024, partisipasi pemilih mencapai lebih dari 80 persen, sedangkan pada Pilkada 2019 hanya mencapai 70 persen.
Ia menyebut bahwa pada Pilkada 2024, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Bandung Barat sebanyak 1.309.568 jiwa, dengan partisipasi maksimal sebesar 84,43 persen.
Menurut Deni, inovasi dalam metode sosialisasi penting untuk menggenjot partisipasi pemilih.
“Penting untuk memahami segmentasi generasi dalam sosialisasi. Pendekatan untuk Gen Z tentunya berbeda dengan generasi lainnya. Mereka lebih responsif terhadap informasi yang mudah diakses di ruang-ruang publik yang sesuai dengan karakter mereka,” jelasnya.
Selain itu, Deni juga menyebut bahwa sosialisasi berdasarkan jenis kelamin juga perlu diperhatikan. Saat ini, jumlah pemilih laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan.
Namun, dengan selisih hanya sekitar 13.000 pemilih, ada potensi besar untuk meningkatkan partisipasi perempuan.
“Perempuan memiliki sifat mengajak, sehingga kami yakin partisipasi bisa meningkat bila lebih banyak perempuan terlibat aktif,” ujarnya.
“Dengan kolaborasi ini, PWI KBB dan KPU KBB berharap dapat menciptakan Pilkada 2024 yang jurdil serta meningkatkan kesadaran pemilih untuk menggunakan hak pilihnya demi masa depan Bandung Barat yang lebih baik,” tandasnya
Journalist Aan iyus RA***Red