Ketua Front Pemuda dan Mahasiswa Konawe Utara (FPMKU): Diduga Blok Marombo Sarang dan Surga Penambang Lahan Koridor

Daerah161 Dilihat

reformasiaktual.com//
Konawe Utara -10 February 2025. Sulawesi Tenggara merupakan salah satu daerah pusat energi dunia yang berkepanjangan. Di kenal dengan kekayaan alam di bidang pertambangan apalagi Nikelnya dengan Cadangan Milyaran Metrik Ton tersebar di berbagai daerah salah satunya di Konawe Utara dengan pasokan tertinggi 46 miliar ton dan luas sebaran sekitar 82,62 ribu hektar menurut data Dirjend. ESDM 2015 10 tahun yang lalu.

Tercatat ada 71 IUP OP yang berada di Konawe Utara tersebar di beberapa Kecamatan Lasolo, Lasolo Kepulauan, Langgikima, Asera, Oheo, Wiwirano. Banyaknya perusahaan tambang aktif melakukan aktivitas pertambangan tentunya tidak menjamin bahwa tidak ada aktivitas pertambangan yang melawan Hukum.

Berbagai polemik muncul terhadap para pelaku kejahatan Pertambangan tak taat ketentuan administrasi, menerobos Kawasan Hutan hingga nambang di wilayah tak berizin (Bertuan) merupakan hal yang sudah lumrah terjadi di Konut seperti kita lihat bersama atas kejadian yang terjadi di berbagai tempat Misal di Blok 90 Eks. Malibu (Antam) dan Blok Marombo.

Tempat yang strategis berpotensi memiliki kadar Nikel tinggi ialah hal paling di sukai oleh Penambang Lahan Koridoor (Pelakor) dalam melancarkan aksinya seperti Eks. IUP PT. EKU II, Celah KNN, Celah Bososi dan masih banyak lagi di daerah sekitaran tentunya sangat menarik di lakukan investigasi mendalam.

Menurut Arman Manggabarani selaku ketua Front Pemuda dan Mahasiswa Konawe Utara (FPMKU) mengatakan bahwa “Sudah lama blok Marombo menjadi primadona Penambang Lahan Koridoor bagaikan Sarang dan Surga bagi perusahaan yang di duga di bekingi oleh APH leluasa mengkruk kekayaan alam milik ibu Pertiwi, alhasil Kawasan Hutan Produksi dan Hutan Lindungpun menjadi sasaran empuk bagi mereka yang berada di area tersebut.”

“Seharusnya perlu ada tindakan tegas dari penegakkan hukum tak pandang bulu untuk menindaki kejadian ini apalagi terhendus kerugian negara yang begitu banyak di hasilkan oleh ulah para pelaku Pelakor. Pastinya APH seharusnya Tak tutup mata dengan kejadian ini juga Warning kami sampaikan kepada Kepala KPH Laiwoi Utara Unit Konawe Utara. Kami akan terus melakukan investigasi mendalam dan mengadukan hal ini kepada yang berwenang.” Sambung Jubarudin selaku ketua harian yang di jumpai pada tempat yang sama.

Lheo