Reformasiaktual.com//-BANYUWANGI – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi menggelar survei minat menu makanan untuk menentukan penempatan minat menu makanan warga binaan, sekaligus memastikan kebutuhan gizi mereka terpenuhi secara optimal.
Survei itu digelar sebagai tindak lanjut pedoman penyelenggaraan makanan di Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan yang disampaikan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto.
Kegiatan survei melibatkan seluruh warga binaan yang akan dilakukan secara bertahap. Mereka diberikan kesempatan untuk memberikan masukan mengenai menu makanan yang mereka sukai, sekaligus menilai menu yang selama ini disajikan.
“Hasil survei akan menjadi acuan dalam menyusun menu makanan yang tidak hanya sesuai dengan selera warga binaan, tetapi juga memenuhi standar gizi yang telah ditetapkan,” ujar Kepala Lapas Banyuwangi, Mochamad Mukaffi, Kamis (13/2).
Berdasarkan hasil survei, sebagian besar warga binaan menginginkan variasi menu yang lebih beragam dan diperbaharui secara berkala. Lapas Banyuwangi pun telah menyusun rencana untuk mengintegrasikan masukan tersebut kedalam menu harian.
Mukaffi menjelaskan makanan yang telah disusun akan diberlakukan dalam siklus 10 hari, artinya menu yang sama akan berulang setiap 10 hari. Hal ini dilakukan untuk memastikan variasi makanan tetap terjaga sekaligus memudahkan proses penyediaan bahan baku.
“Dengan siklus 10 hari, kami bisa memastikan bahwa warga binaan mendapatkan asupan gizi yang seimbang tanpa merasa bosan dengan menu yang itu-itu saja,” tambahnya.
Ke depan, Lapas Banyuwangi berencana untuk mengadakan survei serupa secara berkala, guna mengevaluasi dan memperbaiki kualitas makanan yang disajikan. Dengan demikian, kebutuhan gizi dan kepuasan warga binaan dapat terus terpenuhi, sekaligus mendukung proses pembinaan yang lebih efektif.
(Bah – Man)