Masyarakat Keluhkan Pembangunan Jembatan Tebat Agung dan Gerienam

Daerah78 Dilihat

ReformasiAktual.com//Muara Enim–Rambang Niru , Proyek pembangunan jembatan sungai baung Desa Tebat agung dan Desa Gerinam Kecamatan Rambang Niru kabupaten Muara Enim, pengerjaan akhir bulan 12 Tahun 2024 baru-baru ini, menuai keluhan dari pengendara dan warga setempat. Sabtu (01/03/2025)

Proyek jembatan sepanjang dua puluh meter yang mengunakan anggaran dana APBD Senilai RP. 3.383.000.000. cukup fantastis, namun masyarakat menyayangkan Karana akses jalan warga di tutup total.

Sedangkan jembatan darurat yang di Bangun tidak bisa di lalui warga pasalnya di Bagun lebih rendah dari jembatan sebelumnya karna terendam banjir.

Salah satu warga yang berhasil kami konfirmasi merasa sangat di rugikan, dimana akses jalan mereka untuk mencari rezeki berkebun harus mengunakan perahu yang harus Membayar sejumlah uang untuk bisa sampai ke kebun.

“Kami sangat kecewa dengan pembangunan jembatan ini yang mana semestinya dengan adanya pembangunan jembatan ini kami sebagai masyarakat sangat terbantu bukan sebaliknya seperti sekarang ini,”. kata Dr.

Dengan adanya pembangunan ini Depran Efendi merasa sangat di rugikan yang mana usaha kolam pemancingan nya sudah 7 hari tutup total, yang mana sebelumnya bisa mendapatkan RP. 300.000 ribu permalam.

Sangat disayangkan, pembangunan yang seharusnya tetap mempertimbangkan kemudahan warga tapi ini malah sebaliknya,” tegasnya.

“Inilah 7 hari kolam pemancingan tutup total dan saya sangat merasa di rugikan secara ekonomi kalau 7 hari kali 300 selama 7 hari saya sudah di rugikan Rp 2.100.000 dan belum tau kapan bisa buka kembali Karana belum tau kapan banjir surut dan jembatan darurat bisa di lalui kembali,” tegas Depan Ependi.

Baca Juga Perhimpunan Tambang Batuan Sumatera Selatan Soroti Dugaan Pengadaan Material PT RMK Muara Enim Tak Kantongi Izin
Salah satu penjaga keamanan yang bertugas ketika di konfirmasi awak media mengatakan kalau dia hanya sebatas keamanan dan kalian tidak perlu tanya saya dan tau identitas saya.

“Aku cuma jago keamanan dak perlu di tanyo kalau nak tanyo ke warung depan dan dak perlu tau siapo Namo aku,”Jelasnya.

Sedangkan salah satu warga yang mengatakan kepada awak media kalau media harus izin dulu ke kades kalau mau liputan.

“Laporan dulu ke kades, nak media Mano Bae nak tv nak apo bae laporan dulu ke kades,” Tegasnya. (Elwin)