Warga Bandung lagi Mancing Ikan di Laut Mobil Ilang terbawa Arus Banjir di Dermaga PPNP Palabuanratu

Daerah44 Dilihat

Reformasiaktual.com//Kabupaten Sukabumi- Ada pepatah Naas ga bisa di prediksi waktunya mungkin itulah yang di alami
Usep Kusmidar, seorang warga Kiaracondong kota Bandung yang kendaraannya terseret banjir wakru di parkir di lawasan Dermaga PPNP Palabuanratu waktu di tinggal mancing ke laut , Banjir bandang akibat meluapnya Sungai Cipalabuhan pada Kamis malam (6/3/25) menerjang kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (PPNP), Kabupaten Sukabumi.

Akibatnya, sejumlah fasilitas dermaga mengalami kerusakan parah, bahkan satu unit kendaraan avansa warna merah B 1321 WIA milik Usep Kusmindar terseret arus hingga tercebur ke dalam kolam dermaga.

Pantauan awak media di lapangan menunjukkan dampak yang cukup parah. Paving blok dermaga rusak, tembok jebol, dan beberapa perahu ikut terdampak.serta sampah banyak menumpuk di sekitar dermaga dan di sekitar jembatan .

Petugas dari Satlantas Polres Sukabumi bersama tim dari PPNP segera melakukan evakuasi terhadap kendaraan yang terseret arus.

“Usep Kusmidar, seorang warga Bandung yang kendaraannya terseret banjir, mengaku tidak mengetahui kejadian tersebut secara langsung. Saat peristiwa terjadi, ia sedang berada di tengah laut untuk memancing.

“Saya dan teman dari Bandung datang ke Palabuhanratu untuk mancing. Mobil saya parkir di dekat dermaga. Sekitar jam 9 malam, teman saya memberi tahu ada banjir bandang, saya sendiri masih di tengah laut,” ujar Usep saat ditemui di lokasi, Jumat (7/3/25).

Begitu kembali ke daratan, Usep melihat kendaraannya telah berpindah posisi cukup jauh dari lokasi awal parkirnya. “Dari posisi awal sampai terseret itu sekitar 30 meter,” tambahnya.

“Di tempat yang sama, seorang nelayan setempat, Iwan Bule (50), menceritakan awal mula hujan turun sekitar pukul 17.30 WIB. Seiring berjalannya waktu, intensitas hujan semakin tinggi hingga menyebabkan sungai cipalabuhan meluap.

“Hujan mulai dari sore, makin malam makin deras. Air naik begitu cepat, tiba-tiba ada kendaraan yang terseret. Kami mau bantu evakuasi, tapi airnya deras, susah,” ungkap Iwan.

Menurutnya, kejadian ini bukan pertama kali terjadi, namun banjir kali ini jauh lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya. “Hampir tiap tahun ada banjir, tapi yang ini lebih parah. Dermaga rusak, tembok hancur, kapal tenggelam, dan kendaraan hanyut,” pungkasnya.

Asep T