Cerita Pekerja PTBA Menjaga Pasokan Energi Saat Lebaran

Daerah25 Dilihat

ReformasiAktual.com–Muara Enim Sumsel–Hari Raya Idulfitri menjadi momen yang sangat spesial bagi Umat Muslim. Setelah berpuasa Ramadan 30 hari lamanya, akhirnya tiba momen berkumpul bersama keluarga, berbagi kebahagiaan untuk merayakan kemenangan.

Namun, tak semua orang memiliki kesempatan untuk bisa berbagi kebahagiaan dengan keluarga di hari yang fitri ini. Ada orang-orang yang berkorban, tak pulang ke kampung halaman untuk melepas rindu, demi melayani masyarakat.

Salah satunya Mukhammad Idham, Supervisor Pit Service Swakelola PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Pria 29 tahun asal Bogor ini memilih untuk tidak mudik pada masa Lebaran demi ikut menjaga produksi batu bara.

Usai salat Idul Fitri, Idham sudah kembali bekerja di tambang mulai pukul 10 pagi. Bagi Idham, pekerjaannya bukan sekadar mencari nafkah. Tetapi juga memberi kontribusi besar bagi keberlangsungan hidup masyarakat, terutama di hari-hari penting seperti Lebaran.

Pasokan batu bara dibutuhkan oleh pembangkit listrik yang mengalirkan energi bagi jutaan rumah tangga dan industri di seluruh Indonesia. Listrik di rumah-rumah harus terus menyala agar masyarakat bisa merayakan Lebaran dengan nyaman, merasakan kehangatan keluarga dan handai tolan.

“Ini tanggung jawab, saya menyadari bahwa pekerjaan ini sangat penting. Produksi batu bara tidak boleh berhenti demi menjaga pasokan energi untuk masyarakat. Setelah salat Id, jam 10 pagi kami sudah kembali ke lapangan untuk memulai kembali aktivitas produksi,” kata Idham.

Selama bekerja di tambang batu bara PTBA di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, Idham hanya pulang beberapa kali dalam setahun. Sudah enam bulan dia tak bertemu orang tua dan kakaknya di Bogor, Jawa Barat.

Dalam hatinya, Idham ingin pulang ke kampung halaman. Ada perasaan rindu yang mendalam. Terbayang aroma khas santan kelapa bercampur bawang, serta hati sapi yang berpadu dengan sambal. Masakan yang biasa disajikan ibunya saat Lebaran.

“Kalau Lebaran, tentu orang tua yang paling saya rindukan. Biasanya ibu masak opor dan sambal goreng hati pada saat Lebaran,” tuturnya. “(Elwin)