ReformasiAktual.Com// Muara Enim- Sumatera Selatan – Pejabat Operasional (PJO) PT Teraka, perusahaan yang berada di bawah naungan PT Pama Persada Nusantara dan beroperasi di wilayah tambang PT Bukit Asam (PTBA) Tanjung Enim, diduga menghindari pertanyaan wartawan saat dikonfirmasi terkait insiden kecelakaan kerja yang dialami seorang karyawan.
Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa, 19 Mei 2025, saat seorang karyawan PT Teraka mengalami kecelakaan sepeda motor saat pulang kerja. Akibat kecelakaan tersebut, korban mengalami patah tulang dan koma. Awalnya korban dibawa ke rumah sakit PTBA, sebelum akhirnya dirujuk ke rumah sakit di Palembang untuk penanganan lebih lanjut. Hingga berita ini ditulis, korban masih dalam kondisi koma dan menjalani perawatan intensif.
Pada Sabtu, 24 Mei 2025, dua orang wartawan mencoba meminta konfirmasi kepada pihak perusahaan di Karang Asam, Kecamatan Lawang Kidul, namun tidak mendapat jawaban memuaskan. Saat ditemui, seseorang yang diduga PJO perusahaan dengan inisial IM mengaku hanya sebagai sopir dan menolak memberikan identitas maupun keterangan lebih lanjut.
Bahkan ketika diminta kontak WhatsApp untuk komunikasi lanjutan, yang bersangkutan tetap enggan memberikan respons dan terkesan menghindari pertanyaan. Sikap ini menimbulkan dugaan adanya upaya menutup-nutupi informasi terkait kejadian kecelakaan tersebut.
Masyarakat dan media pun mempertanyakan sikap perusahaan, khususnya PJO, yang dianggap tidak kooperatif dan tidak transparan dalam memberikan informasi, terutama dalam kejadian yang menyangkut keselamatan dan kesehatan karyawan.
Sikap menghindar dari seorang pimpinan operasional menimbulkan pertanyaan etika dan tanggung jawab perusahaan terhadap publik dan awak media. Dalam dunia kerja yang menjunjung tinggi transparansi dan keselamatan kerja, tindakan seperti ini tentu disorot sebagai bentuk ketidakpedulian terhadap nilai-nilai tersebut.”(Elwin)







