Polres Tanggamus dan BPBD dentifikasi Banjir Rob di Pesisir Kota Agung

TNI/Polri161 Dilihat

Tanggamus,Reformasiaktual.com– Kepolisian Resor (Polres) Tanggamus bersama BPBD melakukan identifikasi dan pendataan terhadap dampak banjir rob yang melanda pesisir Pantai Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, pada Kamis, 29 Mei 2025.

Kasi Humas Polres Tanggamus, AKP M. Yusuf, S.H mengatakan fenomena gelombang pasang air laut ini menyebabkan kerusakan fasilitas umum dan merendam puluhan rumah warga.

Selain itu mengakibatkan genangan air laut di sejumlah titik, termasuk Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan dermaga Kota Agung.

“Gelombang laut sempat menggenangi area TPI dan dermaga, membawa serta material berupa pasir dan krokos (tanah lumpur), yang mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan,” kata AKP M. Yusuf mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko, S.I.K., M.H.

Ia juga menambahkan bahwa kondisi ini cukup mengganggu aktivitas ekonomi warga yang mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan dan pedagang ikan.

Lebih lanjut, AKP Yusuf menjelaskan bahwa sedikitnya 20 rumah warga di Kelurahan Kapuran, Kecamatan Kota Agung, turut terdampak.

Rumah-rumah tersebut terendam air laut dengan ketinggian mencapai sekitar 20 sentimeter.

Meski saat ini genangan telah surut, namun warga sempat mengalami kepanikan saat gelombang tinggi terjadi pada pagi hari.

Salah satu warga yang terdampak cukup parah adalah Susilawati (45), warga RT 16 Kelurahan Pasar Madang, Kecamatan Kota Agung.

Bagian dapur dan kamar mandi rumahnya rusak parah bahkan terbawa ombak. Kerusakan ini terjadi secara tiba-tiba saat gelombang pasang mencapai titik tertinggi.

“Kami juga menemukan kerusakan pada struktur tanggul laut (sea wall) sepanjang kurang lebih 20 meter yang mengalami patah dan anjlok akibat kuatnya gelombang. Hal ini tentunya meningkatkan kerentanan wilayah terhadap banjir rob lanjutan,” ungkap AKP Yusuf.

Kasi Humas mengungkapkan, berdasarkan keterangan Ketua RT 16 Kelurahan Pasar Madang, Suparmin, menyampaikan bahwa gelombang pasang telah terjadi sejak Selasa, 27 Mei 2025, dan berlangsung secara intens setiap pagi antara pukul 05.00 hingga 09.00 WIB.

Ia juga mengungkapkan bahwa ini bukan kejadian pertama, namun kali ini dampaknya lebih luas dari biasanya.

“Menurut Suparmin air mulai naik sekitar pukul 05.00 WIB dan puncaknya terjadi menjelang pukul 07.00 WIB. Banyak warga yang terpaksa memindahkan barang-barang ke tempat lebih tinggi untuk menghindari kerusakan,” ungkapnya.

Sebagai langkah awal, Polres Tanggamus telah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti BPBD, pemerintah kecamatan, serta perangkat desa dan kelurahan setempat untuk melakukan pendataan kerusakan, memberikan bantuan darurat, dan menyiapkan langkah mitigasi ke depan.

“Warga kami imbau untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di wilayah pesisir. Kami juga terus memonitor perkembangan cuaca dan akan menyampaikan peringatan dini jika ada potensi gelombang tinggi susulan,” pungkasnya. ( Sukri )